Persatuan Wanita Palestina di Gaza adakan unjuk rasa menentang Deal of The Century

Persatuan Wanita Palestina di Gaza gelar unjuk rasa menentang Deal of The Century. Konspirasi Amerika-Israel disebutkan hanya dapat dipatahkan dengan melakukan perlawanan bukan perundingan. 

BY Edited Tue,11 Feb 2020,10:27 AM

Gaza, SPNA -  Persatuan Wanita Palestina, kemarin (Minggu, 10/02), mengadakan unjuk rasa menentang konsep damai Amerika Serikat Deal of The Century. Aksi yang berlangsung di pusat kota Gaza itu dihadiri oleh para tokoh wanita yang datang dari berbagai provinsi.

Iktimal Hamd, Anggota Sekretariat Umum mengatakan bahwa aksi mereka bertujuan menentang konspirasi Amerika-Israel yang ingin mencuri hak-hak warga Palestina.

Ia menyebutkan bahwa warga Palestina akan tetap menempuh jalur perlawanan terhadap berbagai usaha Israel untuk menguasai Palestina. Menurutnya perdamaian akan tercapai jika Palestina telah berdiri sebagai negara yang berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Iktimal juga mengajak negara internasional agar menggunakan undang-undang internasional untuk menekan Israel dan Amerika Serikat.

Selain itu seluruh elemen masyarakat Palestina diharapkan dapat bersatu-padu melawan konspirasi busuk Amerika Serikat. Deal of The Century disebutkan tidak akan membawa perdamaian untuk  Palestina. Konsep perdamaian Amerika tersebut hanya akan mempertegas penjajahan negara Zionis terhadap Palestina.

Selasa (28/01) lalu, Presiden Amerika Donald Trump akhirnya mengumumkan isi dari Deal of The Century atau Perjanjian Abad Ini yang telah lama dibicarakan dalam setahun terakhir. Ia merupakan sebuah format perdamaian yang diklaim dapat menyelesaikan konflik berkepanjagan antara Palestina dan Israel.

Salah satu poin perdamaian tersebut, Palestina harus menyerahkan seluruh wilayah Yerusalem untuk Israel, termasuk di dalamnya Masjid Al-Aqsa. Warga Palestina tetap akan diberikan akses menuju tempat suci tersebut asalkan tidak berniat menciptakan kerusuhan.

Pemerintah Palestina jauh hari sebelumnya telah menyatakan penolakannya. Amerika dianggap tidak lagi layak untuk menjadi penengah dalam kasus Palestina.

(T.HN)

Nuruddin Jamal Al-Harrazin

leave a reply
Posting terakhir