Gaza, SPNA - Asosiasi Guru Palestina di Gaza, Senin (24/02), mengadakan unjuk rasa menentang Deal of The Century atau Perjanjian Abad Ini yang dipelopori oleh Amerika Serikat. Acara yang berlangsung di salah satu sekolah di barat kota Gaza tersebut dihadiri oleh para guru dan para sisiwa.
Khairi Athallah, Kepala Asosiasi tersebut, dalam orasinya mengatakan bahwa kedatangan mereka bertujuan untuk menentang Deal of The Century. Draf perdamaian tersebut bertentangan dengan fakta sejarah dan kepemilikan Palestina yang abadi atas tanah Palestina.
Ia juga mengajak semua pihak untuk terus menyampaikan penolakannya terhadao perdamaian yang hanya menguntungkan Israel tersebut.
Di sisi lain Athallah juga mengecam sejumlah negara yang ikut mendukung konspirasi Amerika tersebut. Yerusalem tetap akan menjadi ibu kota abadi Palestina yang tidak dapat diganggu gugat.
Selasa (28/01) bulan lalu, Presiden Amerika Donald Trump akhirnya mengumumkan isi dari Deal of The Century atau Perjanjian Abad Ini yang telah lama dibicarakan dalam setahun terakhir. Ia merupakan sebuah format perdamaian yang diklaim dapat menyelesaikan konflik berkepanjagan antara Palestina dan Israel.
Salah satu poin pincang dalam draf perdamaian tersebut, Palestina harus menyerahkan seluruh wilayah Yerusalem untuk Israel, termasuk di dalamnya Masjid Al-Aqsa. Warga Palestina tetap akan diberikan akses menuju tempat suci tersebut asalkan tidak berniat menciptakan kerusuhan.
Pemerintah Palestina jauh hari sebelumnya telah menyatakan penolakannya. Amerika dianggap tidak lagi layak untuk menjadi penengah dalam kasus Palestina.
(T.HN)
Nuruddin Jalam Al-Harrazin
