Prancis Umumkan Kematian Pertama di Eropa Akibat Virus Corona

Kematian seorang turis Tiongkok berusia 80 tahun di sebuah rumah sakit Paris adalah kematian pertama yang diketahui akibat virus baru di Eropa.

BY Edited Sun,16 Feb 2020,12:35 PM

Paris, SPNA - Seorang turis Tiongkok meninggal di Prancis setelah positif terinfeksi virus korona, menteri kesehatan Prancis mengatakan pada hari Sabtu (15/02/2020). Ini menjadi kematian pertama akibat wabah tersebut yang terjadi di Eropa dan di luar Asia.

Menteri kesehatan Prancis, Agnès Buzyn, mengatakan bahwa turis itu, yang berusia 80 tahun dan berasal dari provinsi Hubei, pusat terjadinya wabah, meninggal di Rumah Sakit Bichat-Claude Bernard di Paris pada hari Jumat setelah berminggu-minggu dirawat di rumah sakit. Putrinya, yang juga terinfeksi virus, sedang menjalani perawatan dan diharapkan akan segera diberhentikan, kata Buzyn.

Pria dan putrinya termasuk di antara 12 kasus yang dikonfirmasi di Prancis. Dari kasus-kasus itu, tujuh tetap dirawat di rumah sakit dan empat telah dipulangkan, menurut otoritas kesehatan.

Kematian pria itu terjadi ketika para pejabat di Eropa bergulat dengan persiapan penyebaran penyakit di Benua Eropa, di mana ada 44 kasus, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia.

Pada hari Sabtu, jumlah kasus virus korona yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah meningkat menjadi lebih dari 66.000, dengan setidaknya 1.523 kematian, hampir semua di daratan China. Hong Kong, Jepang dan Filipina masing-masing telah mencatat satu kematian.

Meskipun efek dari wabah sejauh ini sangat minim di Eropa, dengan kasus yang dikonfirmasi di Jerman, Prancis dan Inggris, wabah ini mulai memiliki efek pada ekonomi Eropa.

Kematian di Perancis diumumkan beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa penyebaran virus dapat cepat terjadi di luar China.

Jerman melaporkan dua kasus baru beberapa hari yang lalu, sehingga jumlah totalnya menjadi setidaknya 16. Dan otoritas kesehatan Inggris menyatakan bahwa virus corona baru adalah "ancaman yang akan segera terjadi," meskipun semua kecuali satu dari sembilan pasien yang dites positif di sana telah dipulangkan.

Seorang pengusaha Inggris yang diyakini menjadi sumber awal setidaknya lima kasus yang terjadi di Inggris dan lima lainnya di Perancis mengatakan pada hari Selasa bahwa ia telah tertular virus tersebut pada sebuah konferensi di Singapura bulan lalu. Dia kemudian melakukan perjalanan ke villa di Les Contamines-Montjoie, di mana dia berhubungan dengan lima warga Inggris yang kemudian dinyatakan positif terkena virus. Kemudian dia kembali ke Inggris.

Pengusaha itu, Steve Walsh, mengatakan bahwa dia sudah pulih sepenuhnya.

Buzyn, menteri kesehatan Prancis, tidak mengidentifikasi pasien yang meninggal pada hari Jumat tersebut, tetapi mengatakan bahwa ia telah tiba di Prancis pada 16 Januari dan dirawat di rumah sakit sejak 25 Januari.

"Kondisinya dengan cepat memburuk dan dia berada dalam kondisi kritis selama beberapa hari," kata Buzyn dalam sebuah pernyataan di televisi.

Buzyn mengumumkan pada hari Sabtu bahwa kasus ke-12 yang dikonfirmasi di Prancis adalah warga negara Inggris yang juga tinggal di villa.

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, telah memperingatkan bahwa virus corona baru dapat menimbulkan "ancaman yang sangat serius" bagi dunia dan harus dilihat sebagai "Musuh Publik No. 1," katanya.

“Pendeteksian sejumlah kecil kasus dapat mengindikasikan penularan yang lebih luas di negara lain,” tulis dr. Tedros di Twitter beberapa hari lalu. "Singkatnya, kita mungkin hanya melihat fenomena gunung es."

(T.RA/S: New York Times)

leave a reply
Posting terakhir