Israel kurangi pasokan air di kota Lebban al-Sharqiya al-Sharqiya

Nablus, SPNA - Sejumlah warga Palestina, Senin (31/07/2017), mengadakan aksi duduk di jalan utama yang berdekatan dengan kota al-Lebban al-Sharqiya.

BY Edited Tue,01 Aug 2017,11:44 AM
10.jpg

The Palestinian Information Center - Gaza City

Nablus, SPNA - Sejumlah warga Palestina, Senin (31/07/2017), mengadakan aksi duduk di jalan utama yang berdekatan dengan kota al-Lebban al-Sharqiya. Aksi duduk tersebut bertujuan untuk memprotes pengurangan alokasi air yang dilakukan pemerintah Israel.

Kepala dewan kota, Samer Uwais, mengatakan bahwa perusahaan air Israel, Mekorot, mengurangi jumlah air yang memasok kota tersebut, yaitu hanya seperempat dari jumlah yang biasa, hal ini menyebabkan krisis air di wilayah tersebut.

Mekorot adalah perusahaan air nasional milik Israel dan yang didirikan pada tahun 1937. Mekorot memasok 80% air minum Israel dan 70% kebutuhan air lainnya. Perusahaan ini mengelola 3.000 instalasi untuk penyediaan air, infrastruktur, pemurnian, desalinasi, peningkatan hujan, dll. Mekorot juga mengawasi pengoperasian 691 stasiun pemompaan, 2.565 pompa, 1.200 sumur, 12.000 km pipa berdiameter besar, 714 kolam dan tangki beton baja serta 104 waduk besar di bumi.

Perusahaan ini mengoperasikan jaringan pasokan air lintas negara yang dikenal sebagai National Water Carrier. Mekorot dan anak perusahaannya telah bermitra dengan banyak negara. National Water Carrier telah dioperasikan di Danau Kinneret di utara Gurun Negev. Sistem ini pun diperluas ke pabrik desalinasi di pantai Mediterania.

Kepada Quds Press, Uwais mengatakan bahwa aksi duduk tersebut merupakan satu dalam serangkaian demonstrasi yang direncanakan penduduk untuk menyatakan penolakan mereka terhadap pengurangan pasokan air. Mereka akan terus melakukan aksi itu hingga terjadi pembatalan atas keputusan perusahaan Israel tersebut.

Sementara itu, pihak perusahaan mengklaim bahwa keputusan tersebut dibuat karena penggunaan air yang berlebihan oleh penduduk dan adanya kelangkaan air akibat musim panas.

 "Mencari sumber air alternatif sangat sulit. Israel mengontrol sebagian besar sumber air warga Palestina di wilayah ini. Mereka juga melarang institusi Palestina membangun sumur artesis dan memanfaatkan air tanah," ungkap Uwais.

 

Penerjemah: Ratna

leave a reply
Posting terakhir