Gaza, SPNA - Komite Masyarakat Palestina mengatakan sekitar 20 ribu warga Palestina masih mengungsi dari rumah mereka yang hancur dalam agresi militer Israel pada tahun 2014.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jamal Al-Khudhari, ketua Komite Masyarakat anti blokade Israel yang dikutip situs ‘Anadolu’.

Untuk membangun kembali rumah mereka, membutuhkan dana sekitar 150 juta USD (2 triliun rupiah).Sejak 2014 para pengungsi tersebut tinggal di tenda dan rumah kontainer atau rumah sewaan.

Al-Khudhari meminta kepada negara yang ikut dalam konferensi Kairo pasca perang Palestina-Israel tahun 2014, untuk memenuhi janji mereka. Hal tersebut dianggapnya merupakan sebuah tanggung jawab secara akhlak kemanusiaan dan hukum.

Dia mendesak Mesir dan Norwegia yang menjadi penyelenggara Konferensi untuk menagih janji negara-negara tersebut. Serta memaksa Israel untuk mengizinkankan pemasokan bahan bangunan ke Gaza.

Perang Israel-Palestina pecah pada 7 Juli 2014. Menurut informasi resmi, 2.320 warga Palestina tewas dalam perang tersebut. 12 ribu rumah hancur total dan 10 ribu unit rumah lainnya rusak parah.

Pada Oktober 2014, negara Arab dan internasional berjanji akan menyuntik bantuan  sekitar 5,4 miliar USD. Sebagiannya untuk membangun kembali perumahan dan lainnya dibagikan kepada warga untuk memenuhi kebutuhan mereka pasca perang.

(T.HN/S:AA)