Kushner: AS Tidak akan Menyetujui Rencana Aneksasi Israel untuk 'Sementara Waktu'

AS memilih untuk fokus pada kesepakatan normalisasi Israel-UEA serta upaya perdamaian regional yang lebih luas

BY Edited Tue,18 Aug 2020,04:42 PM

Washington, SPNA - Amerika Serikat akan menangguhkan persetuan aneksasi Israel di Tepi Barat yang diduduki untuk "sementara waktu",dan lebih memilih untuk fokus pada kesepakatan normalisasi Israel-UEA serta upaya perdamaian regional yang lebih luas, Reuters mengutip penyataan penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner pada  Senin (17/08/2020).

Uni Emirat Arab mengatakan bahwa langkahnya untuk meresmikan hubungan dengan Israel, yang diumumkan pada hari Kamis, bertujuan untuk menghentikan rencana aneksasi yang telah membangkitkan kemarahan warga Palestina, yang menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara masa depan, dan mengecewakan beberapa kekuatan dunia.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan penangguhan rencana aneksasi untuk sementara waktu. Tetapi para pejabat Israel mengisyaratkan bahwa mereka menginginkan persetujuan dari sekutu utama Israel, Amerika Serikat terlebih dahulu.

“Israel telah setuju dengan kami bahwa mereka tidak akan bergerak maju tanpa persetujuan kami. Kami tidak berencana memberikan persetujuan kami untuk sementara waktu,” kata Kushner kepada wartawan dalam konferensi telepon.

"Saat ini fokusnya harus pada, Anda tahu, membuat perjanjian perdamaian baru ini dilaksanakan," katanya.

“Kami benar-benar ingin mendapatkan sebanyak mungkin pertukaran antara Israel dan Uni Emirat Arab dan kami ingin Israel fokus pada menciptakan hubungan dan aliansi baru.

”Pernyataan bersama AS-UEA-Israel tentang kesepakatan normalisasi mengatakan Israel telah setuju untuk "menangguhkan" rencana aneksasi.

"Apa yang Anda katakan sebagai penangguhan, kami lihat sebagai penghentian," Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash mengatakan kepada wartawan tak lama setelah kesepakatan itu diumumkan.

Presiden Israel mengundang pemimpin de facto UEA untuk mengunjungi Tel Aviv, memuji perannya dalam mencapai pakta normalisasi yang "mulia dan berani".

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir