Tel Aviv, SPNA – Media Walla Israel, pada Rabu (3/2/2021), mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin mengunjungi Mesir sebelum pemilihan. Namun, Presiden Mesir Asisi menetapkan syarat baginya untuk menunjukkan isyarat niat baik terhadap perjuangan Palestina.
Menurut laporan Walla, Asisi menetapkan bahwa Netanyahu harus menunjukkan niat baik, seperti menyatakan komitmennya pada solusi dua negara. Walla juga menunjukkan bahwa Mesir prihatin terkait hubungan mereka dengan pemerintahan baru AS dan ingin menunjukkan sikap positif dalam memperbarui partisipasi terkait konflik Israel-Palestina.
Dalam laporan media tersebut, Asisi tidak terlalu peduli dengan masalah Palestina, tetapi dia tahu bahwa Netanyahu sedang mencari dukungan untuk kampanye pemilu dan mencoba untuk mendapatkan pencapaian politik dari kunjungannya ke Mesir.
Kairo dan Tel Aviv mempertimbangkan kemungkinan kunjungan Netanyahu ke Mesir beberapa bulan lalu. Terakhir kali Netanyahu mengunjungi Mesir secara resmi dan terbuka adalah satu dekade lalu, ketika Presiden Husni Mubarak masih berkuasa.
Dua sumber Israel yang prihatin dengan masalah tersebut mengatakan bahwa kunjungan Netanyahu ke Mesir hampir terjadi sekitar sebulan yang lalu. Namun, Mesir memiliki gagasan lain setelah pemilihan awal di Israel. Kunjungan tersebut ditunda dan ketika pembicaraan dilanjutkan, Mesir meminta Netanyahu untuk membuat isyarat niat baik tentang masalah Palestina dalam konteks kunjungan tersebut.
Sumber-sumber Israel menyebutkan bahwa di antara gagasan yang diminta Mesir adalah agar Netanyahu membuat pernyataan sebelum atau selama kunjungannya ke Mesir bahwa ia akan berkomitmen pada solusi dua negara atau mengambil beberapa langkah di lapangan. Menurut sumber tersebut, Netanyahu keberatan membuat pernyataan seperti itu atau mengambil langkah apa pun terkait masalah Palestina menjelang pemilihan.
(T.NA/S: RT Arabic)
