Palestina: Israel Sengaja Mengabaikan Kesehatan Narapidana

“Diam terhadap isu narapidana Palestina, berarti (membiarkan) kematian mereka, terutama bagi yang menderita penyakit. 550 narapidana Palestina menderita sejumlah penyakit dengan berbagai tingkat keparahan dan segera membutuhkan perawatan dan kasus medisnya harus segera ditindaklanjuti. Setidaknya 10 narapidana menderita kanker dan tumor,” sebut Menteri Kesehatan Palestina, Mai Al-Kaila.

BY 4adminEdited Mon,15 Nov 2021,12:31 PM

Ramallah, SPNA - Menteri Kesehatan Palestina, Mai Al-Kaila, pada Minggu (14/11/2021), memperingatkan dampak kondisi medis serius lima tahanan yang sedang melakukan aksi mogok makan di sejumlah penjara Israel.

Menkes mengimbau masyarakat internasional, lembaga hak asasi manusia, dan lembaga hukum untuk segera mengambil tindakan dan juga mendesak mereka untuk menyelamatkan nyawa tahanan di berbagai penjara pendudukan Israel.

“Pendudukan Israel tidak peduli dengan kesehatan para tahanan dan sengaja mengabaikan hak-hak medis mereka,” sebut Mai Al-Kaila, sebagaiman dilansir dari Palinfo.

Al-Kaila menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan terus memantau status medis narapidana Palestina di penjara pendudukan Israel, di mana mereka mengalami kondisi kesehatan yang sulit dan pengabaian medis.

Menteri Kesehatan menambahkan dalam sebuah pernyataan pers, bahwa narapidana Kayed Fasfous, yang telah berada di Rumah Sakit Barzilai dan telah melakukan mogok makan selama 123 hari, hampir mengalami kematian mendadak setiap saat. Dokter yang menanganinya menegaskan bahwa gejala kesehatan serius mulai muncul pada Kayed Fasfous, seperti yang dialaminya dari awal aksi mogok makan, seperti penggumpalan darah, kehilangan kesadaran yang terputus-putus, detak jantung yang tidak teratur, nyeri di dada, serta mengalami penurunan tekanan darah dan kadar cairan di tubuhnya.

“Narapidana Alaa Al-Araj, telah melakukan mogok makan selama 99 hari, dan dia sering dipindahkan ke rumah sakit karena kondisi Kesehatan yang parah. Ia menderita kekurangan gizi dan lemah tubuh yang parah, nyeri di seluruh tubuh, kesulitan bergerak, dan sering kehilangan kesadaran,” sebut Al-Kaila.

Al-Kaila juga menyebutkan bahwa narapidana Hisham Ismail Abu Hawash, yang telah melakukan mogok makan selama 90 hari, telah berada di penjara klinik Ramle. Hisham Ismail Abu Hawash sering dipindahkan ke rumah sakit dan juga mengalami kekurangan gizi yang parah, kurus, lemah yang ektream, sakit di seluruh tubuh, kesulitan dalam bergerak, dan sering kehilangan kesadaran.

Al-Kaila menyatakan narapidana lainnya, Ayyad Al-Harimi, yang telah melakukan mogok makan selama 53 hari, telah berada di penjara klinik Ramle, di mana dirinya baru-baru ini dipindahkan dari Penjara Ofer. Ayyad Al-Harimi menderita kesehatan yang serius.

Sementara itu, narapidana Luay Al-Ashkar, yang telah melakukan mogok makan selama 35 hari, mengalami kondisi yang keras dan penurunan kondisi kesehatan.

“Diam terhadap isu narapidana Palestina, berarti (membiarkan) kematian mereka, terutama bagi yang menderita penyakit. 550 narapidana Palestina menderita sejumlah penyakit dengan berbagai tingkat keparahan dan segera membutuhkan perawatan dan kasus medisnya harus segera ditindaklanjuti. Setidaknya 10 narapidana menderita kanker dan tumor,” sebut Menteri Kesehatan Palestina, Mai Al-Kaila.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir