Al-Quds, SPNA – 74 tahun pasca pendudukan dan perebutan wilayah, Israel juga melakukan penjajahan terhadap sistem pendidikan Palestina demi merubah negara arab muslim tersebut menjadi “negara yahudi” secara paripurna.
Yahudisasi terhadap pendidikan dilakukan dengan menghilangkan kurikulum Palestina di wilayah Al-Quds. Tidak hanya itu Israel juga menggusur atau merebut bangunan-bangunan sekolah dan menjadikannya sebagai lokasi pariwisata.
Menurut laporan Palinfo, Sejak 5 tahun terakhir Israel mengintervensi lembaga pendidikan dan memaksakan kurikulum Israel di sekolah-sekolah Al-Quds. Tidak hanya itu Israel juga mencabut izin sejumlah sekolah dan menutup pendanaan terhadap mereka.
Yahudisasi Terstruktur
Mantan walikota Al-Quds Neir Barakat sebelumnya pernah membeberkan bahwa Israel sedang melancarkan rencana reformasi pendidikan di wilayah Timur Al-Quds untuk mengintegrasikan warga Palestina ke masyarakat Israel lalu menghilangkan identitas mereka sebagai pribumi.
Sementara itu Profesor sejarah dan peradaban Universitas Islam di Gaza, Dr. Ghassan Wushah menerangkan bahwa cengkraman Israel semakin kuat terhadap warga Palestina, diantaranya adalah penjajahan terhadap peradaban Arab dan Islam.
“Penjajahan terbesar menyasar warga Palestna di Al-Quds dan upaya untuk menghilangkan identitas mereka demi meluluskan proyek kolonialisme zionis terhadap Palestina yang telah berlangsung sejak 1948. Sejak saat itu mereka (Israel) fokus untuk menghilangkan sistem pendidikan dan kebudayaan Palestina.”
Menurutnya apa yang terjadi di Palestina tidak dilakukan sembarangan namun secara terstruktur agar sekolah-sekolah Palestina tidak lagi mampu mempertahankan identitas mereka.
Menurut Dr. Wushah Israel menyasar 6 sekolah UNRWA yang menampung 1800 siswa dimana setengahnya berasal dari kamp pengungsian Shu’afat, Al-Quds bagian utara. “Israel meletakkan syarat-syarat yang mustahil untuk dipenuhi, disamping juga mewajibkan denda yang besar agar sekolah tersebut berhenti beroperasi.”
Lembaga pendidikan Israel mewajibkan sekolah Palestina mengajarkan ideologi zionisme untuk mencuci otak anak-anak dan membuat mereka buta terhadap identitas serta sejarah pendudukan Israel terhadap tanah air mereka, seperti dilansir Pusat Informasi Palestina Palinfo.
(T.RS/S:Palinfo)
