Hari Kucing Internasional, Mahasiswa Palestina Dirikan Komunitas Pecinta Kucing

Ribuan orang di Tepi Barat bergabubg dalam grup Facebook klub untuk berbagi pengalaman dan upaya perawatan hewan.

BY 4adminEdited Wed,10 Aug 2022,04:47 AM

Ramallah, SPNA - Tanggal 8 Agustus setiap tahun diperingati sebagai Hari Kucing Internasional guna mempromosikan kebutuhan dan keinginan hewan tersebut.

Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan tertua dan paling menarik yang dikenal di muka bumi. Rasa keingintahuan, suka berpetualang, mandiri dan memiliki fisiognomi unik, menjadikan keucing memiliki daya magnet tersendiri.

Sejalan dengan itu, di tengah konflik yang sedang memanas antara Israel dan Palestina, generasi muda di Palestina masih memberikan perhatian mereka terhadap hewan yang satu ini. Sekelompok mahasiswa di Universitas Birzeit di Tepi Barat berhasil mendirikan komunitas pecinta kucing guna merawat hewan-hewan tersebut di kampus mereka.

Komunitas ini kemudian diperluas hingga mencakup orang-orang dari semua wilayah Tepi Barat yang memiliki hewan peliharaan sehingga mereka dapat berbagi pengalaman dan dukungan.

Marah Sharif (27), salah satu anggota komunitas tersebut berbagi membagikan pengalamannya sebagai sukarelawan pecinta kucing di Universita Birzeit.

Sejak kecil, keluarga Sharif telah merawat kucing dan menanamkan dalam diri mereka akan nilai-nilai yang terkandung dari kebiasaan tersebut.

“Saya merawat dua kucing di rumah. Mereka telah menjadi anggota keluarga, dan saya tidak pernah membuat keputusan apa pun sebelum memikirkan mereka, apa yang terbaik untuk mereka,” katanya.

Marah Sharif adalah koordinator media komunitas pecinta kucing di Universitas Birzeit. Dia bekerja secara sukarela dengan komunitas tersebut, yang melakukan berbagai upaya terbaik untuk hewan-hewan itu, baik di dalam maupun di luar kampus.

“Kami memiliki tim spesialis yang berbagi pengalaman -- secara medis, sosial, dan logistik. Kami memiliki pertemuan rutin di universitas dan online untuk mendistribusikan fungsi di antara kami,” tambahnya.

Para mahasiswa memiliki hubungan khusus dengan hewan-hewan di kampus dan memperlakukan mereka sebagai anggota utama komunitas universitas dengan nama dan metode perawatan khusus. Mereka mendanai komunitas tersebut melalui sumbangan dan sangat terorganisir, mendapatkan obat-obatan dan tetap berhubungan dengan dokter hewan dalam keadaan darurat apa pun. Menurut anggotanya, komunitas ini didirikan lima tahun lalu dan masih terus berkembang, dan para relawan tetap berhubungan bahkan setelah mereka lulus.

“Sekarang grup Facebook menjadi komunitas bagi ribuan orang yang memiliki hewan peliharaan, dari berbagai tempat di Tepi Barat, dan ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya merawat hewan,” kata Sharif.

Komunitas ini menolak penjualan hewan dan melakukan upaya serius untuk mendorong prinsip adopsi hewan sebagai nilai kemanusiaan yang tinggi.

“Kita harus mengintensifkan energi kita untuk memberikan kehidupan yang indah bagi makhluk-makhluk ini. Planet ini tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk hewan dan tumbuhan, dan setiap makhluk berhak untuk menjalani hidup mereka dan tidak dirugikan, ”kata Sharif.

Dia menggambarkan bagaimana perasaan yang mendalam dengan hewan peliharaannya terwujud dan menemukan bagaimana mereka berinteraksi secara mendalam dengannya di hari-harinya yang sedih dan bahagia.

“Kecerdasan dan kepekaan kucing luar biasa, dan saya berharap dapat mendirikan tempat perlindungan untuk memberikan perawatan terbaik bagi mereka semua,” tambahnya.

Sukarelawan lainnya, Shatha Affaneh, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa segala sesuatunya tidak selalu mudah, terutama ketika beberapa pembenci hewan bereaksi negatif dan sinis terhadap upaya mereka.

“Kami berusaha keras untuk mengubah reaksi ini. Saya mencoba berkontribusi pada keselamatan dan perlindungan hewan, ”katanya.

Komunitas ini meningkatkan kesadaran terhadap hewan di kalangan mahasiswa Universitas Birzeit, tetapi, menurut tim, ada tantangan besar di komunitas luar, di mana banyak penduduk setempat meluncurkan kampanye untuk memerangi anjing jalanan, karena mereka tidak menerima perawatan dari pihak berwajib terkait.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir

Palestina: Komunitas internasional Harus Kendalikan Israel

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Palestina menekankan perlunya andil dan tindakan komunitas internasional untuk beralih dari tindakan formalitas ke langkah-langkah yang jelas yang mengikat untuk mengendalikan kesewenang-wenangan Israel.