Jamal Amro: Al-Aqsha Hadapi Bahaya

Jamal Amro mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa tindakan kejahatan pembakaran yang terjadi di Al-Aqsha pada tahun 1969 masih terjadi hingga saat ini, tetapi dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk upaya penggalian di bawah kompleks Al-Aqsha yang mengancam fondasi kompleks masjid dan serangan rutin yang dilakukan pemukim Israel ke kompleks Al-Aqsha.

BY 4adminEdited Mon,12 Sep 2022,12:44 PM

Yerusalem, SPNA - Peneliti Yerusalem, Jamal Amro, pada Minggu (11/09/2022), memperingatkan adanya bahaya yang akan dihadapi Masjid Al-Aqsha akibat meningkatnya seruan yang dilakukan oleh berbagai komunitas Yahudi untuk menyerbu Al-Aqsha dan melakukan ritual Talmud Yahudi yang provokatif.

Jamal Amro mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa tindakan kejahatan pembakaran yang terjadi di Al-Aqsha pada tahun 1969 masih terjadi hingga saat ini, tetapi dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk upaya penggalian di bawah kompleks Al-Aqsha yang mengancam fondasi kompleks masjid dan serangan rutin yang dilakukan pemukim Israel ke kompleks Al-Aqsha.

Jamal Amro menjelaskan bahwa komunitas Yahudi, yang berjumlah lebih dari 48 organisasi dan lembaga, pada saat ini sedang mempersiapkan serbuan besar-besaran ke Masjid Al-Aqsha pada hari raya Yahudi.

Jamal Amro menunjukkan bahwa serbuan besar-besaran itu dilakukan atas persetujuan dan restu dari pihak politik, pemerintahan, pengadilan, dan dinas keamanan Israel.

Jamal Amro menyebutkan pentingnya upaya waspada dan pentingnya memotivasi penduduk Palestina untuk menghadapi setiap serbuan dan serangan. Ia menyerukan penduduk Palestina untuk meningkatkan kunjungan dan ikatan ruhani terhadap Masjid Al-Aqsha demi menggagalkan kejahatan Israel.

Jamal Amro menekankan bahwa situasi yang terjadi di Masjid Ibrahimi di Hebron terkait pembagian temporal dan spasial tidak terjadi di Masjid Al-Aqsha.

Ia menyatakan penyesalannya atas pengkhianatan negara-negara Arab dan diamnya dunia Islam atas pelanggaran yang dilakukan di Al-Aqsha.

“Organisasi Bait Suci” mulai memobilisasi pendukung mereka di kalangan Yahudi untuk melakukan serbuan besar-besaran ke Al-Aqsha pada akhir bulan ini, yang bertepatan dengan Tahun Baru Ibrani.

Organisasi ekstremis Yahudi “The Temple Mount is in Our Hands” mengumumkan penyediaan transportasi bagi para pemukim Israel dari seluruh Palestina yang diduduki, sebagai bagian persiapan untuk melakukan serangan terhadap Al-Aqsha pada musim liburan Yahudi mendatang.

Mobilisasi pemukim Israel untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha dijadwalkan akan dilakukan pada Senin dan Selasa (26 dan 27 September 2022).

Di sisi lain, Palestina juga melakukan seruan memobilisasi jamaah di Masjid Al-Aqsha untuk menanggapi rencana yahudisasi Al-Aqsha.

Pada masa mendatang Palestina akan menyaksikan gelombang besar agresi pemukim Israel terhadap Masjid Al-Aqsha, termasuk serangan, peniupan terompet, ritual Talmud, tarian Yahudi, dan penodaan masjid, dalam upaya untuk mengubah Al-Aqsha sepenuhnya menjadi milik Yahudi. Israel ingin memaksakan realitas baru di Al-Aqsha.

Menurut rencana, otoritas pendudukan Israel, selama tanggal 26 dan 27 September, yang bertepatan dengan “Tahun Baru Ibrani”, Organisasi dan Komunitas-Komunitas Bait Suci berusaha melakukan peniupan terompet beberapa kali di Masjid Al-Aqsha.

Pada Rabu, 5 Oktober 2022, Israel akan memperingati Hari Penebusan atau Yom Kippur. Pada hari ini mereka akan melakukan simulasi ritual “Qurban Penembusan” di Al-Aqsha, yang pada tahun lalu dilakukan tanpa instrumen atau peralatan.

Mulai tanggal 10-17 Oktober 2022 Palestina akan menyaksikan “Pesta Tahta”, di mana para pemukim Israel ingin membawa persembahan tanaman ke Al-Aqsa, yang berupa cabang pohon gandarusa, daun palem, buah jeruk, dan lain-lain.

Terkait hal ini, para aktivis dan tokoh Palestina telah melancarkan banyak seruan untuk memobilisasi jamaah muslim Palestina ke Masjid Al-Aqsha untuk menghadapi upaya para pemukim Israel yang ingin memaksakan realitas baru di Masjid Al-Aqsha.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir