Gaza, SPNA - Juru bicara tentara pendudukan Israel, pada Minggu (10/12/2022), mengumumkan pelaksanaan latihan militer pagi ini, di kawasan perbatasan dengan Jalur Gaza.
Juru bicara militer mengatakan bahwa latihan militer tersebut akan diikuti berbagai pasukan yang beroperasi di kawasan di sekitar perbatasan dengan Jalur Gaza.
Sementara itu, pada Senin siang (11/12/2022), sejumlah kendaraan militer pasukan pendudukan Israel menerobos masuk ke tanah penduduk Palestina di sebelah timur Jalur Gaza.
Berdasarkan sejumlah keterangan sumber lokal, sebanyak tujuh unit buldoser dan dua tank militer pendudukan Israel menerobos lahan penduduk Palestina di dekat kawasan pintu penyebrangan Karni (yang telah ditutup permanen pada 2011 oleh otoritas pendudukan Israel). Alat militer pasukan pendudukan Israel diperkirakan menerobos masuk ke Jalur Gaza hingga berjarak 50 meter dan melakukan operasi razia.
Sumber tersebut juga menunjuk pada pengerahan sejumlah unit tank dan jip militer di dalam kawasan pagar keamanan pemisah. Daerah perbatasan di timur dan utara Jalur Gaza kerap mengalami serbuan dan serangan dengan dalih keamanan.
Pasukan pendudukan yang ditempatkan di timur dan utara Jalur Gaza dengan sengaja menargetkan petani di Jalur Gaza dan lahan pertanian mereka hampir setiap hari, untuk mencegah mereka mengolah lahan pertanian.
Berdasarkan laporan organisasi internasional pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Mediterania Monitor, otoritas Israel mengontrol luas lahan pertanian di Jalur Gaza, dengan memberlakukan zona penyangga selebar 300 meter di sepanjang pagar pemisah. Meskipun pihak berwenang Israel mengklaim mengizinkan petani untuk mencapai atau menggarap tanah sejauh 100 meter dari pagar pemisah dengan syarat adanya koordinasi sebelumnya. Namun, pada praktiknya di lapangan membuktikan sebaliknya. Petani Gaza menghadapi bahaya besar ketika mendekati daerah tersebut dan karena itu mereka tidak dapat bekerja secara normal.
Selain itu, selama tahun-tahun blokade dan serangan militer, pasukan pendudukan Israel menghancurkan sebagian besar lahan pertanian, yang menyebabkan kerugian besar bagi petani dan pemilik tanah.
Setelah serangan militer 2012, Israel mengizinkan penduduk mengakses lahan sejauh 100 meter di dekat pagar, tetapi pada 2013, jumlahnya meningkat menjadi 300 meter.
Israel menentukan jarak izin yang harus dipatuhi petani Palestina, yang membuat petani Gaza khawatir pihak Israel akan menargetkan mereka jika aturan tersebut dilanggar. Pasukan Israel sering menargetkan petani di daerah yang diizinkan jika aturan dilanggar tanpa pembenaran apa pun. Selain itu, pasukan Israel melakukan serangan berkala ke lahan pertanian di mana para petani bekerja di daerah yang aman.
(T.FJ/S: Palinfo)
