Kecaman Luas Dunia Arab Setelah Ben-Gvir Terobos Al-Aqsha

Qatar menganggap otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab atas siklus kekerasan yang akan dihasilkan dari kebijakan provokatif sistematis terhadap rakyat Palestina, tanah, dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen Palestina. Qatar mendesak komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan tegas segera untuk menghentikan kejahatan otoritas pendudukan Israel.

BY 4adminEdited Wed,04 Jan 2023,01:37 PM

Yerusalem, SPNA - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, pada Selasa pagi (03/01/2022), merangsek masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha, yang kemudian membuat marah sejumlah negara Arab, mengutuk aksi tersebut dan menggambarkannya sebagai tindakan provokatif.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Ben-Gvir, yang menerobos masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha bersama kelompok ekstremis pemukim Israel, dengan perlindungan pasukan pendudukan Israel.

Arab Saudi menggambarkan serangan berulang kali pemukim Israel ekstremis ke kompleks Masjid Al-Aqsha sebagai tindakan provokatif, dan mengindikasikan bahwa pihak pendudukan Israel merusak upaya perdamaian dan bertentangan dengan hukum dan norma internasional yang menegaskan penghormatan terhadap tempat suci agama Islam.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan sikap Kerajaan Arab Saudi dalam mendukung rakyat Palestina. Arab Saudi menyerukan upaya intensif untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina dan pentingnya untuk mencapai solusi yang adil dan komprehensif bagi masalah Palestina, yang akan memungkinkan rakyat Palestina untuk mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Uni Emirat Arab juga mengutuk serbuan Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsha, dan menekankan pentingnya menghormati Hak Perwalian Hashemite Yordania atas tempat-tempat suci Islam dan Kristen dan wakaf di kota Yerusalem. UEA juga menekankan perlindungan bagi kompleks Masjid Al-Aqsha dari serangan pemukim ekstremis Israel.

Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan penyesalannya bahwa seorang pejabat di pemerintahan Israel yang baru menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha bersama para ekstremis Yahudi, dengan perlindungan pasukan penduduan Israel. Mesir menegaskan penolakan total terhadap tindakan sepihak yang melanggar status quo hukum dan sejarah di kota Yerusalem.

Mesir memperingatkan konsekuensi negatif atas serangan Israel terhadap keamanan dan stabilitas di wilayah Palestina secara khusus dan kawasan Timur Tengah pada umumnya, serta masa depan proses perdamaian di kawasan.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk serbuan Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsha dan menggambarkannya sebagai tindakan provokatif. Yordania menegaskan bahwa hal itu merupakan pelanggaran nyata terhadap Perwalian Hashemite Yordania, hukum internasional, dan status quo sejarah dan hukum di kota Yerusalem.

Qatar juga mengutuk serbuan Menteri Keamanan Nasional Israel ke halaman Masjid Al-Aqsha dan mengangapnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan Perwalian Hashemite Yordania atas tempat-tempat suci di Yerusalem yang diduduki. Qatar menegaskan bahwa upaya untuk merugikan agama dan status sejarah Masjid Al-Aqsha tidak hanya dianggap sebagai serangan terhadap Palestina, tetapi juga terhadap jutaan umat Islam di seluruh dunia.

Qatar menganggap otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab atas siklus kekerasan yang akan dihasilkan dari kebijakan provokatif sistematis terhadap rakyat Palestina, tanah, dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen Palestina. Qatar mendesak komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan tegas segera untuk menghentikan kejahatan otoritas pendudukan Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Kecaman Luas atas Pembunuhan Bocah Palestina 13 Tahun yang Dilakukan Israel

Dalam sebuah pernyataan pers, Shtayyeh meminta komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk mengutuk kejahatan pendudukan Israel, berusaha dengan konkret untuk menghentikan kejahatan mereka, dan melawan berbagai tindak terorisme yang dipraktikkan negara tersebut secara terorganisir terhadap rakyat Palestina.d