Antara Ben-Gurion dan Ben-Gvir, Penduduk Palestina Peringati 75 Tahun Tragedi Nakba

Ahmed Abu Holi menyebutkan bahwa isu pengungsi Palestina menjadi saksi perkembangan penting dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setelah adanya keputusan Majelis Umum PBB pada 30 November 2022, untuk memperingati tragedy 75 Nakba pada tahun 2023 untuk pertama kalinya, setelah tujuh setengah dekade tragedi Nakba terlewati.

BY 4adminEdited Tue,16 May 2023,11:36 AM

Yerusalem, SPNA - Penduduk Palestina, pada Senin (15/05/2023), memperingati 75 tahun tragedi Nakba, di mana ratusan ribu penduduk asli Palestina terpaksa mengungsi pada tahun 1948. Peringatan tragedi ditandai dengan membunyikan lonceng gereja dan membunyikan sirene peringatan melalui menara masjid.

“Gereja-gereja di Palestina membunyikan lonceng pada tengah malam hari Minggu, 14 Mei, dan pada tengah hari hari ini, Senin, pukul 12 siang. Begitu juga sirine berkabung akan berbunyi selama 75 detik, jumlah tahun Nakba, melalui menara masjid di semua provinsi, pada tengah malam pada hari Minggu, 14 Mei, dan tengah hari pada hari Senin pukul 12 siang,” kata Ahmed Abu Holi, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), kepala Departemen Urusan Pengungsi, dan direktur Komite Nasional untuk Peringatan Nakba.

Ia menyebutkan bahwa isu pengungsi Palestina menjadi saksi perkembangan penting dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setelah adanya keputusan Majelis Umum PBB pada 30 November 2022, untuk memperingati tragedy 75 Nakba pada tahun 2023 untuk pertama kalinya, setelah tujuh setengah dekade tragedi Nakba terlewati.

“Ini merupakan pengakuan internasional atas Nakba dan tragedi yang menimpa rakyat Palestina,” kata Ahmed Abu Holi.

Ia menekankan bahwa peringatan tragedi Nakba akan dilaksanakan di bawah tema terpadu, “Nakba adalah kejahatan yang masih terus berlanjut berkelanjutan, kembali (ke tanah air Palestina) adalah hak Palestina. Tema ini akan ditampilkan dalam pesan terpadu di ibu kota negara di dunia.

Ahmed Abu Holi menunjukkan bahwa kedutaan besar Negara Palestina memiliki program kegiatan beragam, termasuk pertemuan politik dan parlementer, seminar, dan pameran foto, terkait perjalanan pengungsi Palestina dan penderitaan yang mereka alami sejak tahun 1948 hingga 2021.

Pada Senin (15/05/2023), untuk pertama kalinya dalam sejarah, PBB memperingati tragedi Nakba secara resmi. Nakba atau yang berarti malapataka adalah tragedi pelarian ratusan ribu penduduk asli Palestina dari tanah air mereka setelah adanya pembunuhan, kekerasan, teror, dan kejahatan yang dilakukan Zionis Israel. Tanah-tanah yang mereka tinggali inilah sekarang menjadi negara Israel, negara yang didirikan di atas tanah bangsa lain.

Palestina masih menjadi negara yang merdeka. Penduduk Palestina tidak mempunyai hak untuk kembali ke tanah dan rumah-rumah yang seperti yang tertuang dalam resolusi Majelis Umum yang diadopsi pada Desember 1948.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir