Sejumlah Delegasi Asing Kunjungi Jenin dan Kecam Israel

Mereke melihat secara langsung kehancuran yang disebabkan oleh agresi militer Israel selama dua hari awal pekan lalu yang menewaskan 13 warga Palestina, termasuk empat anak, dan melukai lebih dari 140 lainnya.

BY 4adminEdited Sun,09 Jul 2023,02:00 AM

 

Tepi Barat, SPNA - Sejumlah delegasi diplomatik yang mewakili berbagai negara mengunjungi kamp pengungsi Jenin pada hari Sabtu (08/07/2023). Atas undangan UNRWA, mereke melihat secara langsung kehancuran yang disebabkan oleh agresi militer Israel selama dua hari awal pekan lalu yang menewaskan 13 warga Palestina, termasuk empat anak, dan melukai lebih dari 140 lainnya.

Perwakilan Uni Eropa (UE) Sven Kuhn von Burgsdorff, yang memimpin delegasi pejabat dan diplomat PBB dari 25 negara, menggambarkan situasi di kamp sebagai "menyakitkan", dan menambahkan bahwa apa yang terjadi di kamp merupakan pelanggaran hukum internasional.

Pernyataannya ini menggemakan Sekjen PBB Antonio Guterres yang pada hari Kamis mengatakan kepada wartawan bahwa "ada kekuatan berlebihan yang digunakan oleh pasukan Israel" dalam operasi 48 jamnya, yang terbesar yang dilakukan Israel di wilayah Palestina yang diduduki selama bertahun-tahun.

Pejabat UE menyerukan tekanan pada Israel untuk menyelesaikan konflik, jika tidak, katanya, menghentikan kekerasan tidak mungkin dilakukan.

Dia mendesak Israel untuk menahan diri secara langsung dan jelas dari tindakan apa pun yang merugikan warga sipil, untuk menghormati hukum internasional selama operasi militer apa pun, untuk secara terbuka menyelidiki setiap peristiwa pelecehan oleh pemukim, dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan serangan.

Ia mengatakan, tujuan kunjungan tersebut adalah untuk menunjukkan solidaritas dengan penduduk sipil di kamp yang harus dilindungi dalam segala keadaan, terutama anak-anak dan keluarga, untuk melihat kerusakan yang terjadi, dan untuk menyampaikan laporan ke ibu kota mereka tentang apa yang terjadi di Jenin.

“Kami prihatin dengan penyebaran persenjataan dan sistem persenjataan yang mempertanyakan proporsionalitas militer selama operasi tersebut,” kata Kuehn von Burgsdorff tentang operasi mematikan Israel di Jenin.

“Siklus kekerasan ini harus diakhiri, tidak bisa dilanjutkan. Jika tidak ada solusi politik untuk konflik tersebut, kami akan berdiri di sini dalam waktu seminggu, dalam waktu sebulan, dalam waktu setahun, tanpa ada perubahan,” tambahnya.

(T.RA/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir