Amman, SPNA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas tiba di ibu kota Yordania, Amman, pada hari Selasa (08/08/2023) dan mengadakan pertemuan dengan Raja Abdullah II di Istana Al Husseiniya.
Bersama Putra Mahkota Al Hussein Bin Abdullah, kedua pemimpin membahas hubungan bilateral, masalah umum, dan perkembangan politik terkini. Pertemuan ini diikuti dengan pertemuan yang diperluas yang diikuti oleh delegasi kedua negara.
Abbas memberi pengarahan kepada Raja Abdullah II tentang perkembangan politik terbaru dan eskalasi Israel di wilayah Palestina, membahas cara-cara untuk mempertahankan Yerusalem dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen serta memperkuat koordinasi bersama antara kepemimpinan Palestina dan Yordania tentang masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama, rilis Kantor Berita WAFA.
Abbas juga memuji posisi tegas Yordania dan dukungan terus menerus untuk rakyat Palestina serta pembelaannya atas perjuangan Palestina di forum internasional. Ia menekankan keinginan Palestina dan kepemimpinannya untuk memperkuat hubungan persaudaraan dan kerja sama antara kedua negara.
Sementara itu, Raja Abdullah II menegaskan keinginannya untuk menjaga koordinasi untuk mendukung rakyat Palestina dalam tujuan mereka yang adil, menekankan perlindungan dan perawatan Yordania yang berkelanjutan terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem yang berada di bawah perwalian Hashemite.
Raja Abdullah II memperingatkan bahaya dari ketiadaan cakrawala politik yang terus-menerus dan dampaknya terhadap keamanan dan stabilitas di seluruh kawasan, menunjukkan kebutuhan untuk menghentikan semua tindakan Israel sepihak yang ilegal, dan menunjukkan pentingnya komunitas internasional memberikan perlindungan untuk rakyat Palestina dan bergabung dalam upaya untuk menemukan jalan politik yang akan meluncurkan kembali perundingan yang serius dan efektif untuk menyelesaikan masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara.
Dalam kunjungan kali ini, Abbas didampingi oleh Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein Al-Sheikh, Kepala Intelijen Umum Majed Faraj, dan Duta Besar Palestina untuk Yordania Atallah Khari.
(T.RA/S: MEMO)