Tel Aviv Acuh Tak Acuh, Hamas Serahkan 2 Tawanan Lansia Israel kepada Bulan Sabit Merah

“Melalui mediasi dengan Mesir dan Qatar kami telah melepaskan dua tawanan yang disandera setelah sebelumnya musuh (Israel) menolak melakukan serah terima warga mereka sendiri. Sampai saat ini Israel masih mengabaikan kondisi warga mereka yang ditawan.”

BY 4adminEdited Sat,28 Oct 2023,01:46 AM

Jalur Gaza, SPNA – Gerakan Perlawanan Islam, Hamas Kembali membebaskan dua tawanan Israel yang disandera di Jalur Gaza, Senin malam (23/10/2023).

Dilansir Maannews, kedua tahanan lansia tersebut diserahkan Hamas kepada Bulan Sabit Merah di perbatasan Rafah – Mesir untuk kemudian diserahkan ke pihak Israel.

Jurubicara Al-Qassam, Abu Ubaidah berkata, “Melalui mediasi dengan Mesir dan Qatar kami telah melepaskan dua tawanan yang disandera setelah sebelumnya musuh (Israel) menolak melakukan serah terima warga mereka sendiri. Sampai saat ini Israel masih mengabaikan kondisi warga mereka yang ditawan.”

“Kami memutuskan membebaskan keduanya karena faktor usia dan keduanya dalam keadaan sakit meskipun Israel telah melanggar 8 poin perjanjian yang telah disepakati dengan mediator untuk menyerahkan tawanan.”

Dilansir Palinfo, Sabtu (21/10/2023) Al-Qassam mengaku telah menyampaikan kepada Pemerintah Qatar bahwa mereka siap membebaskan dua tawanan Israel tanpa syarat karena faktor kemanusiaan sayangnya Israel menolak.

Menurut Al-Qassam melepaskan tawanan sipil adalah bagian dari tanggungjawab moral, karena mereka bukan komoditas yang dapat dijadikan alat negosiasi. Al-Qassam menegaskan akan membebaskan tawanan sipil lain jika kondisi memungkinkan.

Sikap “acuh tak acuh” pemerintahan sayap kanan yang dipimpin oleh menuai kritik dari pihak keluarga tawanan Israel dimana mereka melakukan  aksi demo menuntut PM Israel Benyamin Netanyahu menghentikan perang terhadap Gaza dan memulangkan kembali keluarga mereka yang disandera Hamas.

Penduduk Israel yang memadati Gedung Kementerian Pertahanan juga menuntut Netanyahu agar turun dari jabatan akibat kegagalan militer dalam menanggulangi operasi “Badai Al-Aqsa” yang dilancarkan Hamas 7 Oktober lalu.

Pihak keluarga khawatir karena pejabat politik Israel hanya berbicara tujuan perang namun tidak membahas upaya membebaskan anggota keluarga mereka yang dijadikan tawanan. 

Menteri Pertahanan Yoav Galant telah menyampaikan berpodato di Parlemen Israel menjelaskan misi perang melawan Hamas namun tidak sekalipun menyebut upaya pembebasan tawanan.

Menurut surat kabar Perancis, Le Monde, pihak keluarga sangat khawatir akibat dari serangan darat yang akan dilancarkan oleh IDF. Mereka bahkan berkomunikasi dengan beberapa negara Arab seperti Qatar untuk menjadi mediasi dengan Hamas.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir