3.145 Palestina Ditangkap Israel di Tepi Barat Sejak 7 Oktober

Sementara itu, sebelum 7 Oktober, tercatat sekitar 5.200 penduduk sipil Palestina ditangkap dan ditahan Israel. Namun, setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, jumlah penduduk Palestina di Tepi Barat yang ditangkap melonjak, di mana korban penangkapan berjumlah 3.145, 37 diantaranya merupakan jurnalis.

BY 4adminEdited Sat,25 Nov 2023,12:21 AM

Gaza, SPNA - Komisi Tahanan Palestina, pada Jumat (24/11/2023), menyebutkan bahwa sejak 7 Oktober lalu, Israel telah menangkap sebanyak 3.145 penduduk sipil Palestina, termasuk di antaranya yang diculik dari rumah, ditangkap di pos pemeriksaan militer, yang dipaksa menyerahkan diri berdasarkan tekanan, dan yang ditahan untuk dijadikan sandera.

Sementara itu, sebelum 7 Oktober, tercatat sekitar 5.200 penduduk sipil Palestina ditangkap dan ditahan Israel. Namun, setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, jumlah penduduk Palestina di Tepi Barat yang ditangkap melonjak, di mana korban penangkapan berjumlah 3.145, 37 diantaranya merupakan jurnalis.

Lembaga Asosiasi tahanan Palestina dan Hak Asasi Manusia, Addameer, melaporkan bahwa sebagian besar jurnalis ini menjadi sasaran penahanan administratif, yang berarti bahwa mereka ditahan tanpa alasan, tanpa batas waktu, dan tanpa menghadapi proses pengadilan atau tuntutan.

Addameer juga melaporkan bahwa para tahanan menjadi sasaran kekerasan fisik dan kelalaian medis di penjara. Laporan tersebut mengutip contoh seorang narapidana yang menderita penyakit darah dan asma. Tahanan tersebut diserang, mengakibatkan luka dan memar di kepala dan matanya. Addameer melaporkan bahwa narapidana ini telah kehilangan 10 kilogram sejak penangkapannya.

Beberapa tahanan Palestina telah berada di penjara Israel selama lebih dari 30 tahun atau sejak sebelum Perjanjian Oslo ditandatangani. Setidaknya sekitar 700 anak-anak Palestina di bawah usia 18 tahun yang berasal dari Tepi Barat dituntut setiap tahun melalui pengadilan militer Israel setelah ditangkap, diinterogasi, dan ditahan oleh tentara Israel.

Berdasarkan laporan lembaga Save the Children anak-anak Palestina di tahanan Israel sering mengalami pelecehan fisik, psikologis, dan seksual, serta beberapa di antaranya tidak diberi makanan, air, dan tidur yang cukup.

Sejumlah lembaga tahanan Palestina dalam pernyataan bersama pada Jumat (25/11), menyebutkan bahwa tentara pendudukan Israel menangkap sebanyak 15 penduduk Palestina di Tepi Barat sejak malam Jumat hingga Jumat pagi. Penangkapan tersebut tersebut dilakukan di provinsi Nablus, Hebron, Salfit, dan Tulkarm, serta penangkapan sejumlah pekerja dari Gaza di kota Tarqumiya.

Tentara pendudukan Israel juga membunuh penduduk Palestina yang berasal dari kamp Aqabat Jabr di Jericho, Muhammad Hinawi (22 tahun). Ia ditangkap, dianiaya, kemudian ia meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.

Komisi Tahanan Palestina menegaskan bahwa tentara pendudukan Israel terus melakukan operasi penahanan sistematis, sebagai salah satu kebijakan yang paling nyata. Operasi penangkapan ini cukup meningkat dan peningkatan ini belum pernah terjadi sebelumnya sejak tanggal 7 Oktober. Operasi serangan terhadap penduduk sipil Palestina juga meningkat baik terhadap tahanan Palestina atau keluarga mereka dan serangan pembunuhan penduduk Palestina yang juga meningkat di Tepi Barat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Kamis (24/11/2023), sebanyak lebih 14.854 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel sejak 7 Oktober, termasuk di antaranya lebih 6.150 adalah anak-anak dan lebih 4.000 perempuan.

(T.FJ/S: Palinfo, Al Jazeera)

leave a reply
Posting terakhir