Yerusalem, SPNA - Komisi Tahanan Palestina, pada Minggu (28/04/2024), menyebutkan bahwa bahwa jumlah tahanan administratif atau tahanan tanpa proses pengadilan di penjara Israel saat ini adalah yang tertinggi dalam sejarah, di mana lebih 3.360 orang.

Komisi Tahanan Palestina menyatakan bahwa Israel terus mengeluarkan lebih banyak perintah penahanan administratif sebagai ganti atas pembebasan terbatas tahanan administratif baru-baru ini.

Komisi Tahanan Palestina mencontohkan bahwa Israel sebenarnya sudah mulai meningkatkan kejahatan ini terus menerus sejak sebelum tanggal 7 Oktober, khususnya sejak April 2022, ketika jumlah tahanan administratif mencapai sekitar 600 orang. Jumlahnya kemudian terus meningkat hingga melebihi 1.000 pada bulan Maret 2023.

“Setelah tanggal 7 Oktober, di tengah genosida penjajah Israel dan meningkatnya agresi, jumlah tahanan administratif melebihi dua ribu tahanan. Jumlahnya terus meningkat hingga pada awal April 2024, mencapai lebih dari 3,660 tahanan. Ini merupakan angka tertinggi dalam sejarah berdasarkan data yang tercatat,” kata Komisi Tahanan Palestina.

Israel terus melancarkan operasi penangkapan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem, dengan intensitas yang meningkat cukup tinggi sejak 7 Oktober 2023, di mana jumlah penduduk Palestina yang ditangkap tentara penjajah Israel mencapai 8.495 orang.

Data ini tidak termasuk penduduk Palestina yang ditawan dan ditangkap dari Jalur Gaza, karena Israel menolak untuk memberikan datanya. Banyak penduduk Palestina diculik dan masih hingga sekarang, di mana jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan orang.

Dari sebanyak 8.495 penduduk Palestina yang ditangkap di Tepi Barat tersebut, 285 orang adalah Perempuan dan 545 di antaranya merupakan anak-anak. Sementara itu, sejak 7 Oktober Israel menangkap 67 jurnalis, di antaranya 45 masih ditahan tentara Israel dan 23 lainnya di antaranya dipindahkan ke tahanan administratif.

(T.FJ/S: Palinfo)