Turki Putuskan Hubungan Ekonomi dengan Israel

Sementara itu, diskusi masih terus berlanjut di kalangan tokoh politik dan ekonomi Turki terhadap keputusan Kementerian Perdagangan Turki yang menghentikan hubungan ekonomi dengan Israel sampai bantuan diizinkan masuk ke Jalur Gaza. Meskipun sebagian besar pengamat menyambut baik keputusan tersebut, akan tetapi para pengamat lainnya memperingatkan dampak negatifnya terhadap hubungan Turki dengan sekutu Baratnya.

BY 4adminEdited Sat,04 May 2024,03:24 PM

Ankara, SPNA - Pemerintah Turki, pada Kamis (02/05/2024), telah sepenuhnya memutuskan hubungan ekonomi dengan Israel. Kementerian Perdagangan Turki menyatakan bahwa keputusan menghentikan semua kegiatan impor dan ekspor dengan Israel berlaku sampai pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dipastikan tanpa hambatan.

Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan bahwa pemutusan hubungan dagang dengan Israel, sebuah langkah yang menurutnya perlu. Volume perdagangan antara Ankara dan Tel Aviv mencapai 9,5 miliar dolar Amerika per tahun dan diperkirakan akan turun menjadi nol dolar pada saat ini.

Ankara menegaskan bahwa tidak ada jalan untuk mundur dari langkah ini kecuali dengan menjamin kehidupan rakyat Palestina di Jalur Gaza, baik keamanan dan bantuan kemanusiaan.

Kementerian Perdagangan Turki kembali mengingatkan bahwa sebelumnya Turki telah membatasi ekspor 54 jenis barang, termasuk bahan bakar pesawat dan oli motor, ke Israel. Namun, agresi di Jalur Gaza masih berlangsung.

“Dengan mempertimbangkan fakta ini, transaksi ekspor dan impor yang berhubungan dengan Israel telah dihentikan. Keputusan ini berlaku bagi semua jenis barang,” kata Kementerian Perdagangan Turki.

Sementara itu, diskusi masih terus berlanjut di kalangan tokoh politik dan ekonomi Turki terhadap keputusan Kementerian Perdagangan Turki yang menghentikan hubungan ekonomi dengan Israel sampai bantuan diizinkan masuk ke Jalur Gaza. Meskipun sebagian besar pengamat menyambut baik keputusan tersebut, akan tetapi para pengamat lainnya memperingatkan dampak negatifnya terhadap hubungan Turki dengan sekutu Baratnya.

Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Jumat (03/05), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi sekitar 34.622  orang dan 77.867  lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir