Genosida Israel di jalur Gaza Sebabkan Kemunduran SDM Palestina 17 Tahun

Laporan PBB tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di wilayah pendudukan Palestina mencapai sekitar 46 persen setelah enam bulan perang dan dapat meningkat menjadi sekitar 48 persen pada bulan kesembilan perang. Adapun terkait angka kemiskinan, laporan UNDP dan UNESCWA menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan di Gaza akan meningkat dari sekitar 39 persen menjadi 61 persen jika perang genosida Israel berlanjut hingga Sembilan bulan.

BY 4adminEdited Sat,04 May 2024,03:34 PM

Gaza, SPNA - Laporan Program Pembangunan PBB (UNDP) dan Komisi Ekonomi dan Sosial PBB (UNESCWA), menyimpulkan dalam laporan yang dikeluarkan, pada Kamis (02/05/2024), bahwa perang genosida Israel selama enam bulan di Jalur Gaza telah menyebabkan kemunduran pembangunan sumber daya manusia di Palestina selama 17 tahun.

UNDP dan UNESCWA menyatakan bahwa sekitar lima persen penduduk Gaza dibunuh atau mengalami luka-luka dalam perang genosida Israel, yang menunjukkan bahwa perang tersebut akan terus menimbulkan konsekuensi ekonomi dan sosial yang besar bagi rakyat Palestina.

Laporan PBB tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di wilayah pendudukan Palestina mencapai sekitar 46 persen setelah enam bulan perang dan dapat meningkat menjadi sekitar 48 persen pada bulan kesembilan perang. Adapun terkait angka kemiskinan, laporan UNDP dan UNESCWA menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan di Gaza akan meningkat dari sekitar 39 persen menjadi 61 persen jika perang genosida Israel berlanjut hingga Sembilan bulan.

Laporan PBB menekankan perlunya gencatan senjata untuk mengatasi krisis kemanusiaan dan membangun kembali perekonomian dan infrastruktur Palestina.

Sejak tanggal 7 Oktober 20232 hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Jumat (03/05), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi sekitar 34.622  orang dan 77.867  lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir