Israel Beri Pemukim Ekstremis Kendali “Penuh” atas Tepi Barat yang Diduduki

Avi Bluth mendorong pelaksanaan Operasi Break The Wave pada tahun 2022, di mana tentara Israel membunuh 149 penduduk sipil Palestina di Tepi Barat dan menculik 2.000 lainnya dalam serangkaian penggerebekan. Ia juga tokoh dalam Operasi Bayit Vagan pada bulan Juli 2023, di mana tentara Israel melakukan serangan besar-besaran terhadap Jenin, yang membunuh 12 penduduk sipil Palestina dan meninggalkan kehancuran yang luas setelahnya.

BY 4adminEdited Mon,06 May 2024,06:18 PM
Kekerasan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat.

Yerusalem, SPNA - Brigadir Jenderal Avi Bluth, pemukim ekstremis Yahudi, pada Selasa (02/05/2024), telah ditunjuk sebagai komandan Komando Pusat tentara Israel. Ia sebelumnya menjabat sebagai komandan Divisi Angkatan Darat Yudea dan Samaria dan sebagai Sekretaris Militer Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Peneliti dari lembaga pemantau HAM internasional Euro Med Human Rights, Muhammad Shehada, menyebutkan Avi Bluth sekarang akan memiliki kekuasaan absolut atas Tepi Barat, termasuk kemampuan untuk menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina dan melakukan serangan militer ke Kawasan penduduk Palestina.

Avi Bluth berkontribusi terhadap kekerasan besar-besaran terorganisir terhadap penduduk sipil Palestina di kota Huwara dan Burqa dengan berdiam diri ketika pemukim Yahudi menggantung penduduk sipil Palestina, membakar, dan menghancurkan rumah, toko, dan kendaraan milik penduduk Palestina.

Avi Bluth juga berperan dalam memasukkan ekstremis dari kelompok pemukim ekstremis, Hill Top Youth atau Pemuda Puncak Bukit ke dalam unit tentara Israel.

Avi Bluth mendorong pelaksanaan Operasi Break The Wave pada tahun 2022, di mana tentara Israel membunuh 149 penduduk sipil Palestina di Tepi Barat dan menculik 2.000 lainnya dalam serangkaian penggerebekan. Ia juga tokoh dalam Operasi Bayit Vagan pada bulan Juli 2023, di mana tentara Israel melakukan serangan besar-besaran terhadap Jenin, yang membunuh 12 penduduk sipil Palestina dan meninggalkan kehancuran yang luas setelahnya.

Avi Bluth adalah salah satu penandatangan perubahan kebijakan militer pada tahun 2015, yang melonggarkan persyaratan penggunaan tembakan langsung terhadap penduduk sipil Palestina yang melempar batu dan melakukan operasi penabrakan.

Peneliti dari lembaga pemantau HAM internasional Euro Med Human Rights, Muhammad Shehada, menambahkan bahwa Avi Bluth memiliki hubungan dengan Partai Zionisme Religius yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang berkomitmen untuk mencuri dan mencaplok tanah Palestina di Tepi Barat.

Avi Bluth dibesarkan di Neve Tzuf, sebuah pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki. Ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang filsafat, ekonomi, dan ilmu politik dari Universitas Ibrani dan gelar magister dalam pemikiran strategis dari US Army War College di Carlisle, Pennsylvania.

Pada saat ini, terdapat sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, tanah Palestina yang dirampas dan diduduki Israel dalam Perang 1967. Gerombolan pemukim ilegal ini rutin melakukan serangan terhadap penduduk sipil Palestina di bawah perlindungan tentara Israel.

Berdasarkan hukum internasional, Tepi Barat dan Yerusalem merupakan wilayah pendudukan, dan semua kegiatan pembangunan permukiman di atas tanah Palestina tersebut adalah tindakan ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.

(T.FJ/S: The Cradle)

leave a reply
Posting terakhir

Palestina: Ekonomi Digital Kami Mundur karena Kendali Israel atas Frekuensi 4G dan 5G

Otoritas Palestina menyerukan tindakan oleh komunitas internasional dan mitra pembangunan, membantu Palestina untuk terjun ke ekonomi digital dengan meluncurkan frekuensi jaringan komunikasi internet yang dilarang di Israel dan internet seluler berkecepatan tinggi. Menurut Palestina, penambangan data dan pengembangan aplikasi adalah tulang punggung ekonomi digital dan kekuatan pendorong di balik ekosistem inovasi bagi wirausahawan dan perusahaan rintisan.