Tak terima dengan keputusan AS, ribuan warga Gaza gelar aksi protes

Jalur Gaza, SPNA - Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza, melakukan demonstrasi terpisah di Jalur Gaza utara dan tengah mengutuk rencana AS merelokasi kedutaannya ke Al-Quds Mei mendatang.

BY 4adminEdited Sat,24 Feb 2018,10:12 AM

Jalur Gaza, SPNA - Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza, melakukan demonstrasi terpisah di Jalur Gaza utara dan tengah mengutuk rencana AS merelokasi kedutaannya ke Al-Quds Mei mendatang.

Gerakan Perlawanan Islam Hamas dilaporkan memimpin demonstrasi masal di kamp pengungsi di wilayah tengah Gaza mengutuk keputusan AS serta blokade Israel terhadap Gaza.

Pemimpin gerakan Hamas Dr. Ismail Ridwan dalam pidatonya yang dikutip Maannews, Jum’at 23/02/2018 mengatakan: ‘’Tanah Palestina dan Yerusalem adalah janji tuhan yang tidak akan direbut oleh siapapun, tidak dengan keputusan Donald Trump atau arogansi Zionis. ‘’

“Rakyat Palestina di Gaza berdiri disini untuk mengirim pesan tegas kepada Donald Trump bahwa Al-Quds ibu kota Palestina.

Ridwan juga menegaskan bahwa tidak ada jalan lain selain mengangkat senjata dalam membela Al-Quds.

Ia menutup kalimatnya dengan seruan mengajak warga Palestina kembali menghidupkan Intifadah serta mengusir Israel dari wilayah Palestina yang diduduki.

Sementara itu di kamp pengungsi Jabaliya, ribuan warga Palestina juga  ikut berpartispasi dalam aksi bela Al-Quds yang digelar oleh Organisasi Nasional Islam Palestina.

Sementara itu dilaporkan bahwa 44 warga luka-luka dalam betrok dengan pasukan Israel di sejumlah wilayah di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Sebelumnya Menlu AS mengatakan bahwa kedubes AS di Al-Quds akan diresmikan Mei mendatang, bertepatan dengan hari kemerdekaan Israel.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel dan akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut dimana hal ini membuat hubungan Palestina dan AS tegang.

Langkah AS tersebut ditentang oleh Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) yang menetapkan sebuah resolusi menentang keputusan Donald Trump dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Senin (15/1/2017)  Dewan Pusat Palestina mengumumkan, bahwa Palestina  akan menangguhkan pengakuan terhadap kedaulatan Israel sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina di perbatasan 1967 serta menghentikan  pendudukan terhadap Yerusalem Timur dan permukiman ilegal.

Abbas juga menolak menjadikan AS mediasi perundingan damai dengan Israel, serta menganggap peran AS dalam perundingan damai Palestina telah berakhir, Akibatnya AS mengancam memutuskan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir