Komunitas LGBT Israel protes atas undang-undang baru yang dinilai diskriminatif terhadap kaum gay

Tel Aviv, SPNA - Puluhan ribu demonstran dari komunitas dan pendukung LGBT Israel berkumpul di sebuah plaza utama di Tel Aviv pada Minggu (21/07/2018), ....

BY 4adminEdited Tue,24 Jul 2018,10:45 AM

Tel Aviv, SPNA - Puluhan ribu demonstran dari komunitas dan pendukung LGBT Israel berkumpul di sebuah plaza utama di Tel Aviv pada Minggu (21/07/2018), guna memprotes undang-undang baru yang mengucilkan kaum gay untuk menjadi orang tua pengganti.

Polisi Israel tidak memberikan rincian mengenai jumlah mereka yang berdemonstrasi di Rabin Square tersebut, namun surat kabar Haaretz melaporkan bahwa jumlah mereka sekitar 60.000 orang.

Sebuah pernyataan polisi mengatakan bahwa sejumlah besar petugas dikerahkan untuk "menjamin keamanan para peserta dan menjaga ketertiban umum".

Sebelumnya, para demonstran memblokir jalan raya utama Tel Aviv selama sekitar 20 menit. Pengunjuk rasa juga memblokir lalu lintas di Yerusalem tengah dan dua orang ditangkap, kata polisi.

Media Israel melaporkan puluhan pengunjuk rasa di berbagai lokasi di Israel, yang berteriak dengan "malu" dan melambai-lambaikan bendera pelangi. 

Di Rabin Square, tempat yang biasa digunakan untuk protes atau perayaan, para demonstran mengayunkan bendera pelangi dan beberapa lainnya memegang spanduk bertuliskan "Kami adalah keluarga."

Aksi tersebut terjadi setelah parlemen Israel pada hari Rabu menyetujui peraturan mengenai pemberian hak menjadi orang tua wali/pengganti kepada wanita lajang atau mereka yang tidak dapat melahirkan anak - namun tidak memberikan hak yang sama untuk pasangan sesama jenis atau pria lajang.

Sebelumnya, hanya pasangan suami istri heteroseksual yang bisa menjadi orang tua pengganti.

Sekitar 200 perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan karyawan mereka untuk tidak bekerja dalam rangka protes tersebut.

"Ini adalah langkah simbolis, namun menunjukkan dukungan yang nyata," Julien Bahloul, juru bicara Asosiasi Ayah Gay di Israel, mengatakan kepada AFP.

Beberapa perusahaan mengatakan, mereka akan berkontribusi memberikan dana senilai $ 15.000 untuk membantu pasangan gay yang dipaksa untuk mencari ibu pengganti di luar negeri.

Bahloul mengatakan, pasangan gay yang ingin punya anak harus mencari ibu pengganti (menyewa rahim wanita) di luar negeri dan biayanya bisa mencapai $ 100.000. Biaya akan dipotong setengah jika diizinkan di Israel, katanya.

Salah satu demonstran mengatakan bahwa Rabin Square bukan hanya sekedar  tempat memprotes undang-undang baru, namun juga sebagai tempat komunitas gay Israel berkumpul.

Israel telah menjadi pelopor hak-hak gay, namun hubungan sesama jenis tetap tabu bagi kelompok konservatif yang menopang pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Perdana menteri bersandar pada partai Yahudi ultra-Ortodoks Shas dan Persatuan Torah Yudaisme, di mana keduanya menentang keluarga dengan orang tua sesama jenis.

Netanyahu membatalkan amandemen tambahan, yang disusun oleh anggota partai Likud-nya, yang akan memberikan hak yang sama kepada ayah tunggal dan pasangan gay untuk mejadi orang tua pengganti.

Netanyahu mengatakan bahwa seandainya dia mendukung amandemen tersebut, maka seluruh RUU itu akan diblokir di parlemen, yang akhirnya akan mengingkari hak-hak ibu pengganti.

Dia telah berjanji untuk mendukung RUU tersebut di masa depan yang berfokus pada hak ayah pengganti.

Ofer Shelah, oposisi dari partai sentris Yesh Atid, mengatakan bahwa dia telah mengumpulkan tanda tangan dari sejumlah anggota parlemen yang cukup untuk memaksa Netanyahu untuk menjawab pertanyaan tentang masalah ini dalam debat parlemen.

"Kami tidak akan membiarkan Netanyahu menghindari memberikan jawaban atas diskriminasi terang-terangan terhadap komunitas LGBT atas hukum tentang orang tua pengganti ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Perdebatan hanyalah awal dari sebuah proses," tulisnya, dan menambahkan bahwa tujuan akhirnya adalah "mengubah hukum dan mengakhiri diskriminasi."

Channel 11 Israel mengatakan bahwa Mahkamah Agung Israel akan mendengar petisi pekan ini melawan hukum dari dua pasangan pria.

(T.RA/S: MEE)

leave a reply
Posting terakhir