UN: 1 dari 5 orang di wilayah konflik menderita penyakit mental

Sekitar 22% orang yang terkena konflik menderita depresi, kecemasan atau gangguan stres pasca-trauma.

BY 4adminEdited Thu,13 Jun 2019,11:55 AM

New York, SPNA - Lebih dari satu dari lima orang yang tinggal di zona konflik menderita penyakit mental, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Rabu (12/06/2019) berdasarkan angka PBB.

"Dari mereka yang terkena, sekitar 22% menderita depresi, kegelisahan atau gangguan stres pasca-trauma, menurut analisis dari 129 studi yang diterbitkan dalam The Lancet, sebuah jurnal medis peer-review berbasis di Inggris," kata PBB dalam sebuah pernyataan.

Studi-studi tersebut juga mengungkapkan bahwa sekitar 9% populasi yang terkena dampak konflik memiliki kondisi kesehatan mental sedang hingga berat, jauh lebih tinggi daripada perkiraan global untuk kondisi kesehatan mental ini pada populasi umum.

"Depresi dan kecemasan tampaknya meningkat dengan bertambahnya usia di lingkungan konflik, dan depresi lebih sering terjadi pada wanita daripada pria," tambah laporan itu.

PBB juga mencatat bahwa pada tahun 2016, ada 53 konflik yang sedang berlangsung di 37 negara, yang berarti bahwa 12% populasi dunia tinggal di zona konflik aktif - angka tertinggi sepanjang masa.Disebutkan pula bahwa hampir 69 juta orang di dunia telah dipindahkan secara paksa karena kekerasan dan konflik, menjadikannya jumlah tertinggi secara global sejak Perang Dunia II.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply