Fatah klaim kunjungan luar negeri Ismail Haniyeh bertujuan mendulang dukungan Amerika

Fatah mengecam kunjungan luar negeri Ismail Haniyeh yang dianggap bertujuan mendekatkan diri dengan Amerika. Fatah mengajak pihak internasional untuk memboikot kunjungan tersebut.

BY Edited Tue,31 Dec 2019,02:19 PM

Tepi Barat, SPNA - Gerakan Nasional Pembebasan Palestina (Fatah), Senin (30/12/2019), mengkritik kunjungan luar negeri Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Kunjungan tersebut dituduh bertujuan mendulang dukungan Amerika untuk meloloskan misi The Deal of Century.

Pernyataan tersebut disampaikan Komisi Informasi dan Budaya Fatah, pasca sebulan berjalannya kunjungan Ismail Haniyeh ke luar negeri. Setelah mendapatkan izin dari Pemerintah Mesir, Haniyeh dilaporkan akan mengunjungi Turki, Malaysia, Rusia, Qatar, lebanon, Mauritania dan Kuwait.

Hamas dianggap sedang bermain api dengan mendekati Amerika dan Israel, serta diam-diam mendukungan rencana perdamaian yang ditawarkan Amerika, The Deal of Century.

Dalam pernyataannya, Fatah yang diketuai oleh Presiden Palestina saat ini, Mahmud Abbas, menyebutkan bahwa Haniyeh tidak mewakili suara seluruh warga Palestina.

Fatah juga memberikan peringatan untuk semua pihak di luar negeri untuk tidak menerima kedatangan pemimpin Hamas tersebut. Terkait tuduhan tersebut Fatah mengakui mengantongi bukti kuat yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat.

The Deal of Century merupakan rencana perdamaian Israel-Palestina yang ditawarkan oleh Amerika. Menurut Otoritas Palestina bahwa Amerika tidak lagi layak untuk menjadi penengah dalam isu tersebut. Banyak kebijakan penting Amerika jelas-jelas berpihak pada Israel, seperti pengakuan Amerika terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel serta melegalkan permukiman Yahudi yang dibangun di wilayah Palestina Tepi Barat.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir

Ismail Haniyeh lakukan kunjungan ke Malaysia

Dalam rangka mencari dukungan politik terhadap sejumlah kasus Palestina, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh lakukan kunjungan laur negeri ke Malaysia. Permasalahan penistaan Masjid Al-Aqsa, blokade Israel dan perluasan permukiman Ilegal akan menjadi topik utama di balik pertemuan tersebut.