Yerusalem, SPNA - Otoritas Palestina (PA) pada hari Rabu (01/01/2020) mengecam keputusan Israel yang hendak menggunakan alternatif atas sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA di Yerusalem

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat PA mengatakan bahwa persetujuan dewan kotamadya di Yerusalem untuk mendirikan fasilitas pendidikan guna mengganti sekolah-sekolah UNRWA adalah bagian dari upaya Israel untuk menentang hak-hak warga Palestina untuk kembali ke tanah mereka.

Kementerian juga menjelaskan bahwa upaya Israel ini merupaka "langkah baru yang hendak memaksakan silabus Israel pada warga Palestina." Menunjukkan pula bahwa ini adalah "bagian dari rencana Israel untuk Yahudisasi kota Palestina."

Pada Selasa malam, dewan kota menyetujui sebuah rencana untuk membangun fasilitas pendidikan yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan dekat lingkungan Arab Shu’afat dan Anata di Yerusalem.

Menurut rencana tersebut, fasilitas ini dimaksudkan untuk menggantikan sekolah-sekolah yang didirikan dan dijalankan UNRWA.

Proyek tersebut, menurut lembaga  Al-Awda Centre yang berbasis di London, akan menelan biaya senilai 7,1 juta shekel (2 juta dolar), dan akan berlokasi di kawasan di luar Garis Hijau yang dijalankan oleh Israel di kotamadya Yerusalem.

Angkota Dewan Kota Yerusalem Aryeh King  berterima kasih kepada Mayor Moshe Lion atas percepatan proyek tersebut, yang berusaha meminimalkan kehadiran UNRWA di kota tersebut. 

"Kami tidak hanya bicara, namun bertindak," tulis KIng di Facebook.

"Sementara walikota sebelumnya,  Nir Barkat, telah menerbitkan siaran pers selama bertahun-tahun tentang rencananya untuk mengurangi pengaruh dan keterlibatan UNWRA di Yerusalem timur. Walikota saat ini, Moshe Lion, memberikan keputusan penting yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya salut kepada Anda, Walikota."

(T.RA/S: MEMO)