Palestina Minta Israel Buka Kembali Bandara Yerusalem

Mohammad Shtayyeh menganggap otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab dalam membatasi pergerakan orang dan barang ke wilayah Palestina.

BY 4adminEdited Thu,28 Jul 2022,01:14 PM

Yerusalem, SPNA - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, pada Rabu (27/07/2022), meminta Israel untuk membuka kembali Bandara Internasional Yerusalem di Qalandia.

Mohammad Shtayyeh menganggap otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab dalam membatasi pergerakan orang dan barang ke wilayah Palestina.

Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa para pejabat di Tel Aviv sedang mendiskusikan kemungkinan mengizinkan penduduk Palestina untuk melakukan perjalanan melalui Bandara Ramon di Eilat.

Otoritas Palestina, pada Kamis (21/07/2022), menolak proyek untuk mengalokasikan Bandara Ramon Israel untuk perjalanan luar negeri Palestina, dengan alasan pertimbangan politik, di antara pertimbangan tersebut adalah untuk menjaga hubungan dengan Yordania dan tidak ingin melemahkan hubungan tersebut.

Bandara Internasional Yerusalem atau terkadang disebut Bandara Qalandia, adalah bandara regional yang saat ini tidak digunakan. Bandara ini terletak di antara kota Yerusalem dan Ramallah dekat kota Qalandia. Pendirian bandara pertama Mandat Inggris di Palestina ini dimulai pada 1920 dan mulai dibuka pada 1924.

Royal Jordanian Airlines menggunakan bandara dan memulai penerbangan komersial harian ke dan dari bandara sebelum 1967 selama pemerintahan Yordania di Tepi Barat. Setelah pendudukan Israel di Tepi Barat, Israel mengambil alih bandara. Otoritas pendudukan Israel mencaploknya pada tahun 1981 di bawah Hukum Yerusalem.

Selanjutnya, Arkia dan Israel Airlines mengoperasikan penerbangan komersial harian ke dan dari bandara antara tahun 1967 dan 2001. Otoritas pendudukan Israel kemudian menamainya Bandara Atarot ketika bandara ditutup bagi lalu lintas sipil setelah pecahnya Intifada Palestina Kedua pada tahun 2000.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply