Sejak Januari, Terjadi 247 Pelanggaran terhadap Kebebasan Pers di Palestina

“Selama paruh pertama tahun 2022 secara total terjadi sebanyak 247 pelanggaran. Pelanggaran terbesar yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel, dengan sebanyak 195 serangan terhadap kebebasan pers,” sebut MADA dalam sebuah laporan.

BY 4adminEdited Mon,25 Jul 2022,02:29 PM

Ramallah, SPNA - Pusat Pengembangan dan Kebebasan Media Palestina (MADA) pada Minggu (24/07/2022), mengumumkan bahwa pihaknya memantau sebanyak 247 pelanggaran terhadap kebebasan pers di Palestina, dalam waktu enam bulan.

“Selama paruh pertama tahun 2022 secara total terjadi sebanyak 247 pelanggaran. Pelanggaran terbesar yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel, dengan sebanyak 195 serangan terhadap kebebasan pers,” sebut MADA dalam sebuah laporan.

MADA juga menunjukkan bahwa pihak otoritas Palestina juga melakukan pelanggaran terhadap kebebasan pers dengan jumlah sebanyak 18 kasus di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Sementara itu, sebanyak 34 pelanggaran dilakukan oleh perusahaan besar media sosial. Namun, tahun ini penurunan sekitar 36 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, karena tidak adanya peristiwa besar,” lapor MADA.

“Pelanggaran yang paling nyata adalah pembunuhan terhadap koresponden Al-Jazeera Shireen Abu Akleh (pada 11 Mei), dan jurnalis yang bekerja untuk stasiun radio Dream, Ghufran Warasneh (pada 1 Juni),” sebut MADA.

Shireen Abu Akleh ditembak di kepala oleh pasukan pendudukan Israel, pada saat meliput serangan tentara Israel ke Jenin, di utara Tepi Barat. Sementara Ghufran Warasneh ditembak mati oleh tentara pendudukan Israel di pintu masuk kamp pengungsi Al-Arroub di selatan Tepi Barat, pada saat ia dalam perjalanan meliput berita.

Laporan MADA enyatakan bahwa jurnalis profesional di Palestina menjadi sasaran pelanggaran, mulai dari larangan liputan, cedera fisik, penangkapan, dan penahanan.

Pada Agustus tahun lalu, misalnya, tentara pendudukan Israel, menangkap tujuh wartawan, di Tepi Barat yang diduduki, termasuk seorang fotografer surat kabar Anadolu Turki, mereka dibebaskan setelah dipukuli selama berjam-jam.

“Tentara Israel mencegat jalan setelah meliput pelaksanaan salat Jumat di daerah Masafer Yatta, yang terancam oleh permukiman ilegal Israel, di selatan Hebron,” kata Sari Jaradat, fotografer Anadolu Agency.

Jaradat menambahkan bahwa tentara Israel memukuli dan mencuri peralatan mereka, serta membawa mereka ke kantor polisi di pemukiman Kiryat Arba, selatan Hebron.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir