Tentara Israel Tembak Mati Anak Palestina 16 Tahun di Tepi Barat

Menurut dokumentasi DCI-Palestina, sejak tahun 2000 hingga sekarang, Israel telah membunuh 2.206 anak Palestina, ditambah puluhan ribu lainnya luka selama periode tersebut, dan ratusan lainnya mengalami cacat permanen bagi ratusan di antaranya.

BY 4adminEdited Sat,30 Jul 2022,02:50 PM

Ramallah, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina, pada Jumat (30/07/2022), mengumumkan wafatnya seorang anak Palestina berumur 16 tahun, setelah ditembak oleh pasukan pendudukan Israel, di desa Al-Mughayyir, timur laut kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anak laki-laki berusia 16 tahun tersebut bernama Amjad Nashaat Abu Alia.

“Ia meninggal dunia karena luka kritis yang diderita, setelah terkena tembakan pasukan pendudukan Israel di sekitara dada,” kata Kementerian Kesehatan.

Penduduk desa Al-Mughayyir, Turmus ‘Aya dan Khirbet Abu Falah, pada Jumat, melakukan pawai unjuk rasa dan protes terhadap permukiman ilegal yang akan mempengaruhi tanah mereka. Peserta unjuk rasa membawa bendera dan spanduk Palestina dan mengutuk permukiman ilegal tersebut.

Selanjutnya terjadi bentrokan dengan pemukim dan tentara pendudukan Israel. Pawai unjuk rasa berubah menjadi konfrontasi dengan pelemparan batu. Pasukan pendudukan Israel menembak dan melukai tiga pengunjuk rasa.

Pasukan pendudukan Israel mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut, yang terjadi hanya selang beberapa hari setelah penduduk Palestina lainnya meninggal dunia dalam serangan malam di Nablus pada hari Minggu, yang dilakukan tentara pendudukan Israel.

Sejak awal tahun 2022 hingga akhir Juni lalu, otoritas pendudukan Israel telah membunuh 15 anak Palestina dan menahan 11 jenazah mereka. Jenazah anak Palestina tertua yang ditahan Israel adalah Muhammad Nasser Tarayrah (17 tahun), yang berasal dari Hebron, yang tubuhnya masih ditahan sejak 2016.

Menurut Direktur Jenderal Lembaga Pertahanan Anak Internasional (DCI) di Palestina, Khaled Quzmar, pembunuhan anak-anak bukanlah hal baru bagi pasukan pendudukan Israel.

Pertahanan Anak Internasional yang memiliki kantor di 36 negara di seluruh dunia, di mana semua kantor menyampaikan laporan terkait situasi anak-anak di negara tersebut, menyatakan bahwa pelanggaran hak asasi manusia terhadap anak yang paling nyata adalah pelanggaran terhadap anak-anak Palestina.

Menurut dokumentasi DCI-Palestina, sejak tahun 2000 hingga akhir Juni lalu, Israel telah membunuh 2.206 anak Palestina, ditambah puluhan ribu lainnya luka selama periode tersebut, dan ratusan lainnya mengalami cacat permanen bagi ratusan di antaranya.

Khaled Quzmar mengatakan bahwa ini angka yang sangat besar yang tidak ada di seluruh negara di dunia. Israel telah melanggar hukum internasional dengan menargetkan anak-anak, tanpa tidak memikul tanggung jawab untuk melindungi anak-anak tersebut.

(T.FJ/S: RT Arabic, Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir