Lansia dan Cacat, Pria Asal Nablus Wafat Pasca Tertembak di Pos Pemeriksaan

Empat hari setelah tertembak di pos pemeriksaan di dekat Nablus, Hussein Qawariq akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rabin Medical Center.

BY 4adminEdited Mon,01 Aug 2022,12:08 PM

Tepi Barat, SPNA - Hussein Qawariq, pihak keluarga menggambarkannya sebagai pria dengan "gangguan mental", yang menjadi korban penembakan pada hari Selasa (26/07/2022) di pos pemeriksaan dekat Nablus.

Empat hari menanggung luka akibat penembakan tersebut, Hussein akhirnya dinyatakan meninggal pada Sabtu (29/07/2021). Meski menyandang cacat mental, pihak Israel tetap saja menyebut pria berusia 59 tahun tersebut sebagai tersangka.

Hussein ditembak oleh pasukan Israel yang berjaga di sebuah pos pemeriksaan di Huwara, dekat kota Nablus, Tepi Barat, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina.

Tentara Israel mengatakan kepada AFP bahwa tentara "melihat seorang tersangka mendekati mereka di sebuah pos militer" dan awalnya mereka menembak ke udara setelah ptia ia "tidak menindahkan tembakan itu".

"Tersangka terus mendekati tentara, yang membalas dengan tembakan ke arahnya. Sebuah pukulan diidentifikasi," kata tentara.

Walikota Huwara, Wajih Odeh, mengatakan bahwa Qawariq adalah penyandang "cacat mental". ia "biasa mengumpulkan botol dan kaleng dari jalan dan meminta bayaran dari usaha tersebut," katanya.

Keluarga Qawariq juga mengatakan bahwa ia memiliki "gangguan mental," lapor kantor berita Palestina, WAFA. Ia menghembuskan nafas terakhir di Rabin Medical Center di Israel akibat luka tembak yang ia derita", tambahnya.

Tentara mengatakan sedang menyelidiki penembakan yang fatal itu.

Setidaknya 54 warga Palestina telah tewas sejak akhir Maret tahun ini, sebagian besar di Tepi Barat. Mereka termasuk tersangka militan dan juga non-pejuang, di antaranya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, warga negara ganda Palestina-Amerika, yang meliput serangan Israel di Jenin.

(T.RA/S: MEE)

Palestina, Penembakan, Pos Pemeriksaan

leave a reply
Posting terakhir