Israel Tembakkan Senapan Mesin dan Gas Air Mata ke Arah Petani di Selatan Jalur Gaza

Berdasarkan laporan organisasi internasional pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Mediterania Monitor, otoritas Israel mengontrol luas lahan pertanian di Jalur Gaza, dengan memberlakukan zona penyangga selebar 300 meter di sepanjang pagar pemisah. Meskipun pihak berwenang Israel mengklaim mengizinkan petani untuk mencapai atau menggarap tanah sejauh 100 meter dari pagar pemisah dengan syarat adanya koordinasi sebelumnya. Namun, pada praktiknya di lapangan membuktikan sebaliknya. Petani Gaza menghadapi bahaya besar ketika mendekati daerah tersebut dan karena itu mereka tidak dapat bekerja secara normal.

BY 4adminEdited Thu,04 Aug 2022,02:01 PM

Gaza, SPNA - Pasukan pendudukan Israel, pada Rabu (03/08/2022), menembakkan senapan mesin berat dan tabung gas air mata ke arah petani, di sebelah timur Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza.

Sejumlah sumber lokal melaporkan bahwa tentara pendudukan Israel, yang ditempatkan di sebelah timur Khan Yunis, secara intensif melepaskan tembakan dengan senapan mesin berat, untuk mengusir para petani yang sedang bekerja di lahan pertanian.

“Mereka juga menembakkan tabung gas air mata ke para petani di daerah Al-Sanati, sebelah timur kota Abasan, sehingga memaksa para petani untuk meninggalkan lahan pertanian,” kata sejumlah sumber.

Pasukan pendudukan Israel dengan sengaja selalu menembaki para petani dan penggembala di dekat perbatasan timur Jalur Gaza. Hal ini dilakukan untuk mencegah mereka mengambil manfaat atau mengolah tanah dan lahan pertanian mereka yang berada dekat dengan perbatasan.

Berdasarkan laporan organisasi internasional pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Mediterania Monitor, otoritas Israel mengontrol luas lahan pertanian di Jalur Gaza, dengan memberlakukan zona penyangga selebar 300 meter di sepanjang pagar pemisah. Meskipun pihak berwenang Israel mengklaim mengizinkan petani untuk mencapai atau menggarap tanah sejauh 100 meter dari pagar pemisah dengan syarat adanya koordinasi sebelumnya. Namun, pada praktiknya di lapangan membuktikan sebaliknya. Petani Gaza menghadapi bahaya besar ketika mendekati daerah tersebut dan karena itu mereka tidak dapat bekerja secara normal.

Selain itu, selama tahun-tahun blokade dan serangan militer, pasukan pendudukan Israel menghancurkan sebagian besar lahan pertanian, yang menyebabkan kerugian besar bagi petani dan pemilik tanah.

Setelah serangan militer 2012, Israel mengizinkan penduduk mengakses lahan sejauh 100 meter di dekat pagar, tetapi pada 2013, jumlahnya meningkat menjadi 300 meter.

Israel menentukan jarak izin yang harus dipatuhi petani Palestina, yang membuat petani Gaza khawatir pihak Israel akan menargetkan mereka jika aturan tersebut dilanggar. Pasukan Israel sering menargetkan petani di daerah yang diizinkan jika aturan dilanggar tanpa pembenaran apa pun. Selain itu, pasukan Israel melakukan serangan berkala ke lahan pertanian di mana para petani bekerja di daerah yang aman.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Tentara Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Penduduk Lebanon di Udayas dan Marjayoun

Seperti dilansir dari RT Arabic, tentara Israel juga menembakkan dua tabung gas air mata lagi ke seorang gembala di dataran Marjayoun. Tabung gas air mata tersebut ditembakkan setelah para pemuda Lebanon melemparkan batu ke arah teknisi servis yang memasang kamera pengawas di bagian atas tembok perbatasan di jalan timur menuju Adisah.

Israel Lancarkan Tembakan ke Arah Petani dan Penggembala di Jalur Gaza

Sumber lokal menyatakan bahwa tentara pendudukan Israel yang ditempatkan di dalam situs militer Abu Mtaibiq, di sebelah timur kamp pengungsi Palestina Al-Maghazi di kawasan tengah Jalur Gaza, menembaki para penggembala di sebelah timur kamp, ​​yang memaksa mereka untuk meninggalkan lahan penggembalaan.