Nablus, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina, pada Selasa (09/10/2022), mengumumkan tiga penduduk Palestina meninggal dunia dan 40 lainnya terluka, termasuk di antaranya empat dalam keadaan kritis, akibat serangan Israel di Nablus.
Kementerian menyebutkan bahwa korban meninggal dunia adalah: Ibrahim Al-Nabulsi (19 tahun) dan Islam Sabbouh (32), dan Hussein Jamal Taha (16 tahun).
Pasukan pendudukan Israel menyerbu Kota Tua Nablus, menyusup ke kawasan Al-Habla dan Al-Faqous, dan bentrok dengan pejuang perlawanan Palestina.
Pasukan pendudukan Israel juga mencegah kru ambulans menjangkau korban luka untuk memberikan perawatan dan menembaki salah satu mobil ambulans Palestina. Sejumlah ledakan terdengar di kawasan tersebut.
Brigade Martir Al-Aqsha mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa kondisi Nablus seperti Gaza dan berada di jalan perjuangan yang sama. Para pejuang perlawanan Palestina maju tanpa perencanaan.
“Jihad kami sedang berjalan. Serangan kami terus berlanjut dan berjanji kepada Allah Swt. bahwa kami dan semua mujahidin akan menjadi benteng bangsa dan penjaga darah (penduduk Palestina),” kata Brigade Martir Al-Aqsha.
Ibrahim Al-Nabulsi, dikenal sebagai “Singa Nablus”, telah menjadi buronan pasukan pendudukan Israel, sejak berbulan-bulan lalu. Ia dari beberapa upaya pembunuhan yang dilakukan Israel. Penampilannya di depan publik di tempat upacara pemakaman teman-temanya, seperti pada Februari dan Juli, semakin meningkatkan kemarahan pasukan Israel.
Sebelumnya, pada Jumat sore hingga Minggu malam, pasukan pendudukan Israel membombardir Jalur Gaza hingga menyebabkan puluhan penduduk sipil meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Senin (08/08/2022), mengumumkan bahwa jumlah penduduk sipil yang meninggal dunia akibat serangan bom Zionis Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 45 orang, termasuk di antaranya 15 anak-anak dan empat perempuan. Sementara itu, sebanyak 360 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka.
(T.FJ/S: Palinfo)