Kairo, SPNA - Kedutaan Besar Rusia di Kairo, pada Selasa (09/08/2022), mengkritik tindakan kejahatan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, yang menyerukan pemboman penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza, dengan standar ganda.

Kedutaan Besar Rusia menyinggung kebohongan “pembantaian Bucha” yang dilakukan oleh Nazi Ukraina, yang mendapat perhatian Yeir Lapid dengan mengecam Rusia.

Kedutaan Rusia di Mesir menerbitkan pesan di akun Telegramnya, dengan menuduh Israel telah melakukan standar ganda. Rusia membandingkan upaya Yeir Lapid, pada awal April lalu yang menyalahkan Rusia atas kematian penduduk di Bucha yang dibunuh secara brutal oleh Nazi Ukraina, dengan pemboman dan serangan yang dilakukan Yeir Lapid di tanah-tanah Palestina di Jalur Gaza.

“Bukankah hal ini adalah standar ganda dan penghinaan mutlak terhadap kehidupan orang-orang Palestina?” tanya Kedutaan Rusia di Mesir.

Sebelumnya Yeir Lapid, ketika masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Israel, mengecam kejatahan yang terjadi di kota Bucha, Ukraina, yang ternyata merupakan tindakan penipuan dan provokasi. Rusia menyebut bahwa kejadian di Bucha sebagai rekayasa untuk mendiskreditkan Rusia dengan memperlihatkan sejumlah bukti-bukti.

“Mustahil tidak peduli ketika melihat potret mengerikan kota Bucha, dekat Kiev, setelah tentara Rusia pergi (meninggalkan kota tersebut). Sengaja melukai penduduk sipil adalah kejahatan perang dan saya sangat mengutuknya,” sebut Yeir Lapid.

Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Senin (08/08/2022), mengumumkan bahwa jumlah penduduk sipil yang meninggal dunia akibat serangan bom Zionis Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 45 orang, termasuk di antaranya 15 anak-anak dan 4 perempuan. Sementara itu, sebanyak 360 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka.

(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)