Gaza, SPNA - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), pada Jumat (17/11/2023), menyebut bahwa terdapat sekitar 830.000 pengungsi Palestina yang saat ini tinggal di 154 bangunan yang berafiliasi dengan UNRWA di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk di utara Jalur Gaza.
UNRWA menambahkan bahwa pada saat ini terdapat sekitar 1,6 juta pengungsi Palestina di seluruh Jalur Gaza, yang telah mengungsi sejak 7 Oktober lalu. UNRWA pada saat ini membutuhkan 160.000 liter bahan bakar per hari untuk melakukan aktivitas dan operasi dasar kemanusiaan.
Kejahatan dan kekerasan yang dilakukan zionis Israel di Tepi Barat juga meningkat sejak 7 Oktober lalu. Berdasarkan data dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), sebanyak 183 penduduk Palestina dibunuh oleh tentara Israel di Tepi Barat, termasuk di antaranya 47 anak-anak. Sementara itu, sebanyak delapan penduduk Palestina, termasuk satu anak, dibunuh oleh pemukim teroris Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober.
Zionis Israel telah meningkatkan serangan militer dan operasi penangkapan di berbagai kota dan desa-desa Palestina Tepi Barat dan Yerusalem sejak tanggal 7 Oktober lalu, di mana sekitar 2.800 penduduk Palestina ditangkap, termasuk di antaranya para perempuan.
Sementara itu, hingga pada hari ke-42 perang di Jalur Gaza, Israel masih terus melakukan pemboman intensif di beberapa lokasi di Jalur Gaza. Militer pendudukan Israel menyerang dan menargetkan apa saja, khususnya rumah sakit, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka pada penduduk sipil. Kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyebutkan bahwa tentara Israel telah menjatuhkan lebih 32.000 ton bahan peledak atau lebih 13.000 bom sejak 7 Oktober lalu.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Jumat (17/11/2023), sebanyak lebih 12.000 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel, termasuk di antaranya 5.000 anak-anak dan 3.300 perempuan. Sementara itu, lebih 30.000 orang mengalami luka-luka, di mana 75 persen merupakan anak-anak dan perempuan. Ribuan penduduk Palestina lainnya masih hilang di dalam reruntuhan akibat serangan bom Israel.
(T.FJ/S: Al Jazeera)