Belmopan, SPNA – Konflik Palestina-Israel telah memasuki hari ke-40. Lebih dari sebelas ribu warga Palestina meninggal dunia akibat serangan Israel yang membabi buta. Sampai saat ini belum ada satu pihakpun yang dapat memaksa Israel untuk menghentikan agresinya. Tidak dunia Arab dan Islam, tidak pula dunia internasional.
Kegagalan menghentikan genosida Israel di Gaza tidak lepas dari ketidakseriusan negara dunia dalam menekan Israel. Hal ini bahkan berlaku untuk negara-negara Islam dan Arab, yang seharusnya berada di garda paling depan dalam usaha melindungi saudaranya yang berasal dari bangsa Arab dan Muslim.
Tidak disangka, keseriusan tersebut justru datang dari sebuah negara kecil yang berada jauh di Amerika Tengah sana. Yaitu Negara Belize.
Dilansir dari CNN, Selasa (14/11/2023), Pemerintah Belize dalam pernyataanya menuliskan, “Pemerintah Belize telah berulang kali mengutuk tindakan IDF di Gaza. Kami telah meminta Israel untuk segera menerapkan gencatan senjata dan mengizinkan akses tanpa hambatan terhadap pasokan kemanusiaan ke Gaza. Terlepas dari permintaan kami, Israel belum menghentikan pelanggarannya terhadap hukum kemanusiaan internasional atau mengizinkan pekerja bantuan untuk meringankan penderitaan jutaan warga Gaza.”…Belize kembali menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, akses tanpa hambatan terhadap pasokan kemanusiaan ke Gaza dan pembebasan semua sandera.”
Negara Amerika Tengah ini juga telah mencabut akreditasinya terhadap duta besar Israel di sana, dan menangguhkan aktivitas diplomatiknya di Tel Aviv.
Belize menyusul beberapa negara tetangganya, termasuk Kolombia, Chili, dan Bolivia, yang telah memutuskan hubungan diplomatik atau memanggil kembali duta besarnya untuk Israel. Sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika, termasuk Turki, Yordania, dan Afrika Selatan, juga telah menarik duta besarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Belize merupakan salah satu negara yang memiliki kemajemukan dalam hal budaya dan bahasa. Di utara, Ia berbatasan dengan Meksiko, Guatemala di selatan dan barat, serta Laut Karibia di timur. Memili jumlah penduduk sebanyak 333.200 pada 2010 lalu.
(T.HN/S: CNN)
