Gaza, SPNA - Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Internasional, Euro-Mediterania Monitor (Euro-Med Monitor), pada Jumat (24/11/2023), mengumumkan bahwa berdasarkan data tim lapangan Euro-Med Monitor di Jalur Gaza, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel sejak 7 Oktober mencapai 20.031 orang, termasuk di antaranya 8.176 anak-anak.

Euro-Med Monitor menerbitkan sebuah gambar infografis yang menunjukkan statistik rinci korban jiwa dan kerugian material di Jalur Gaza.

“Tim kami di Jalur Gaza baru-baru ini menyelesaikan statistik terbaru mengenai jumlah korban, termasuk mereka yang dapat kami hitung yang berada di bawah umur. Jumlah korban jiwa mencapai 20.031 orang, termasuk 8.176 anak-anak. Jumlah ini akan meningkat,” kata Euro-Med Monitor.

Sementara itu, korban luka-luka mencapai 36.350 orang. Jumlah ini mewakili 2,6 persen populasi penduduk di Jalur Gaza atau setara dengan 11 juta penduduk Arab.

Data yang dikeluarkan Euro-Med Monitor ini berbeda dengan data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Kamis (24/11/2023), sebanyak lebih 14.854 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel sejak 7 Oktober, termasuk di antaranya lebih 6.150 adalah anak-anak dan lebih 4.000 perempuan.

Setelah 50 hari perang brutal Israel di Jalur Gaza, Israel akhirnya menyetujui gencatan senjata kemanusiaan sementara selama 4 hari, yang mulai berlaku pada Jumat pagi, yang diikuti dengan pertukaran tahanan antara pihak Israel dan Palestina selama empat hari tersebut.

Sejak jam-jam pertama gencatan senjata ini berlaku, berbagai foto dan video yang menunjukkan tingkat kerusakan luas yang terjadi di bagian utara Jalur Gaza dan puluhan jenazah yang mulai membusuk tersebar di jalan-jalan dan di bawah puing-puing rumah yang dibom oleh Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic)