Sejak 7 Oktober, Israel Tangkap 5.780 Penduduk Palestina di Tepi Barat

Sementara itu, sejak awal tahun 2024 ini, tentara Israel telah menangkap sedikitnya 230 penduduk Palestina. Komite Tahanan Palestina bahwa jumlah penduduk Palestina yang ditahan dengan status tahanan administratif selama tahun 2023 adalah jumlah tertinggi sejak Intifada Palestina I pada tahun 1987.

BY 4adminEdited Wed,10 Jan 2024,05:23 AM

Gaza, SPNA - Tentara Israel, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Selasa (09/01/2024), telah menangkap sebanyak 5.755 penduduk Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023. Hal ini berdasarkan laporan dari Komite Tahanan Palestina.

“Operasi penangkapan tersebut disertai dengan kekerasan, pemukulan yang kejam, dan ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka. Mereka juga melakukan sabotase dan perusakan rumah penduduk Palestina, mengambil uang dan kendaraan. Mereka juga menembak langsung penduduk Palestina dengan tujuan membunuh dan perusakan infrastruktur,” kata Komite Tahanan Palestina.

Sementara itu, sejak awal tahun 2024 ini, tentara Israel telah menangkap sedikitnya 230 penduduk Palestina. Komite Tahanan Palestina bahwa jumlah penduduk Palestina yang ditahan dengan status tahanan administratif selama tahun 2023 adalah jumlah tertinggi sejak Intifada Palestina I pada tahun 1987.

Komite Tahanan Palestina menyebut bahwa setelah tanggal 7 Oktober terjadi peningkatan serangan tentara Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Operasi penahanan administratif dilakukan terhadap berbagai kelompok usia dan profesi, termasuk jurnalis, aktivis, dan bahkan orang tua, anak-anak, dan perempuan.

Penahanan administratif adalah praktik penahanan sewenang-wenang otoritas pendudukan Israel terhadap penduduk Palestina, di mana memungkinkan Israel menahan penduduk Palestina tanpa proses pengadilan dan tanpa tuduhan, dengan tidak mengizinkan tahanan atau kuasa hukumnya untuk meninjau atau memeriksa barang bukti dari pihak Israel.

Kebijakan penahanan ini secara jelas dan tegas telah melanggar ketentuan hukum humaniter internasional, di mana otoritas pendudukan Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang mempraktikkan kebijakan ini.

Sementara itu, Israel terus membombardir Jalur Gaza dan melakukan kejahtan genosida terhadap penduduk Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Rabu (10/01), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 23.357 orang dan 59.410 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Israel melakukan genosida dengan melakukan pemboman secara brutal terhadap pusat-pusat pemukiman penduduk, tempat ibadah, sekolah, hingga rumah sakit.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Sejak 7 Oktober, Israel Bunuh 280 Penduduk Palestina di Tepi Barat

Serangan terus menerus yang menargetkan penduduk sipil Palestina telah meningkatkan perlawanan terhadap Israel di seluruh kawasan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki. Para pemuda Palestina mengeluarkan seruan untuk bangkit dan melakukan segala upaya dalam menghadapi agresi zionis Israel.