Hari Ke-200 Genosida, Israel Bombardir Jalur Gaza dari Utara ke Selatan

Sejak 7 Oktober 2024, Israel telah menjatuhkan lebih 75.000 ton bom ke Jalur Gaza. Ini 20 kali lebih banyak daripada bom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Irak selama enam tahun dan lebih dua kali lipat dari bom Hiroshima dan Nagasaki.

BY 4adminEdited Wed,24 Apr 2024,01:31 PM

Gaza, SPNA - Pesawat tempur Israel, pada Selasa (23/04/2024), melancarkan serangan udara penuh kejahatan di sejumlah wilayah di Jalur Gaza, mulai dari utara hingga kawasan selatan Jalur Gaza. Ini menandai 200 hari perang genosida Israel terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza.

“Pada hari ke-200 agresi Israel, kapal perang penjajah Israel mengebom pantai kawasan Al-Zawaida dan Deir Al-Balah di tengah Jalur Gaza. Kapal perang Israel juga menembakkan peluru ke arah Pantai Nuseirat,” sebut kantor berita Palestina, WAFA.

Pada hari yang sama, pesawat tempur Israel juga membombardir kawasan Khan Yunis di selatan Jalur Gaza, dan sejumlah wilayah di utara Jalur Gaza, termasuk kawasan Beit Lahia.

Sementara itu, bentrokan dengan kelompok pejuang Palestina di utara Jalur Gaza telah berlangsung sejak pekan lalu.

Pada hari Selasa, Brigade Al-Quds dari gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) meluncurkan rentetan roket ke kawasan permukiman ilegal Israel di Sderot, Niram, dan wilayah Jalur Gaza yang diduduki Israel sebagai respons atas kejahatan Israel.

Kantor Media Pemerintah Palestina di Gaza, pada Rabu (23/04), merilis jumlah korban menandai 200 hari perang genosida Israel. Berdasarkan jumlah korban jiwa, sebanyak 41.183 penduduk Palestina meninggal dunia dan hilang akibat kejahtan Israel. Israel melakukan 3.025 pembantaian yang membunuh 14.778 anak-anak.

“72 persen korbannya adalah anak-anak dan perempuan, sebanyak 17.000 anak hidup tanpa salah satu atau kedua orang tuanya, dan 11.000 korban luka membutuhkan perawatan untuk menjalani operasi ke luar Jalur Gaza, sekitar 10.000 pasien kanker menghadapi kematian dan membutuhkan pengobatan, 1.090.000 orang berisiko terkena penyakit menular akibat pengungsian,” kata Kantor Media Pemerintah Palestina di Gaza.

Israel juga menghancurkan pusat peradaban dan kebudayaan penduduk Palestina di Jalur Gaza. Palestina mencatat bahwa Israel telah menghancurkan 206 situs arkeologi dan bangunan bersejarah Palestina. Kerugian materi Palestina akibat genosida Israel di Jalur Gaza mencapai lebih 30 milyar dolar Amerika.

Sejak 7 Oktober 2024, Israel telah menjatuhkan lebih 75.000 ton bom ke Jalur Gaza. Ini 20 kali lebih banyak daripada bom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Irak selama enam tahun dan lebih dua kali lipat dari bom Hiroshima dan Nagasaki.

Sementara itu, di kota paling selatan Jalur Gaza, Rafah, lebih dari satu juta penduduk sipil Palestina menjadi pengungsi dan berada di bawah pemboman Israel. Tentara penjajah Israel hampir menyelesaikan rencananya untuk menyerang Rafah. Israel mengklaim Rafah adalah benteng terakhir kelompok pejuang Palestina, khususnya Hamas, untuk membenarkan serangan terhadap Rafah.

(T.FJ/S: The Cradle)

leave a reply
Posting terakhir