Yayasan Kuwait Sepakat untuk Rehab 50 Rumah di Jalur Gaza

Irfan Ali, perwakilan regional Arab untuk program UN-Habitat, mengatakan bahwa proyek rehabilitasi rumah tersebut merupakan salah satu proyek prioritas di Jalur Gaza, terutama setelah perang Mei 2021, yang menimbulkan banyak korban jiwa dan merusak berbagai fasilitas pemerintah dan penduduk sipil.

BY 4adminEdited Sat,23 Jul 2022,01:27 PM

Kuwait, SPNA - Sebuah badan amal Kuwait, pada Kamis (21/07/2022), menandatangani sebuah perjanjian dengan Program Pemukiman Manusia PBB (UN-Habitat), untuk merehabilitasi rumah-rumah yang hancur akibat agresi Israel di Jalur Gaza.

“Proyek rehabilitasi 50 unit rumah di Gaza merupakan respon atas penderitaan penduduk Gaza akibat blokade yang tidak adil selama 15 tahun,” sebut Bader Al-Sumait, Direktur Jenderal Organisasi Amal Islam Internasional (IICO) Kuwait.

Di sela-sela penandatanganan perjanjian, Al-Sumait menunjuk kebutuhan penting untuk melindungi keluarga Palestina yang tinggal di tempat terbuka dan di reruntuhan rumah mereka yang rusak, sebagai akibat dari pelanggaran kemanusiaan yang terus dilakukan Israel.

“Bantuan rekonstruksi Kuwait terus meluas ke seluruh penjuru dunia,” kata Amira Al-Hassan, Direktur UN-Habitat untuk wilayah Teluk Arab di Kuwait.

Ia menunjukkan bahwa proyek rehabilitasi ini berkontribusi untuk menciptakan peluang kerja baru, mengembalikan pengungsi ke rumah mereka, dan mengembalikan mereka ke kehidupan normal.

Irfan Ali, perwakilan regional negara Arab untuk program UN-Habitat, mengatakan bahwa proyek rehabilitasi rumah tersebut merupakan salah satu proyek prioritas di Jalur Gaza, terutama setelah perang Mei 2021, yang menimbulkan banyak korban jiwa dan merusak berbagai fasilitas pemerintah dan penduduk sipil.

Organisasi Amal Islam Internasional (IICO) adalah organisasi amal Kuwait, yang didirikan pada tahun 1984, dengan tujuan memberikan layanan kemanusiaan kepada masyarakat yang membutuhkan di dunia.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply