Komite Yerusalem Peringatkan Yahudisasi Al-Aqsha yang Semakin Cepat

Otoritas pendudukan Israel terus melanjutkan upaya yahudisasi dan mengontrol Kota Suci Yerusalem dengan mencoba memaksakan realitas baru di Masjid Al-Aqsha dan berkeinginan besar untuk membagi kompleks Al-Aqsha melalui pembagian ruang dan waktu, bagi pemukim Yahudi Israel.

BY 4adminEdited Tue,25 Oct 2022,01:34 PM

Yerusalem, SPNA - Komite Yerusalem Anti Penghancuran dan Pengusiran, pada Minggu (23/10/2022), memperingatkan bahaya dari langkah-langkah yahudisasi yang sedang berlangsung di kota Yerusalem yang diduduki, yang semakin dipercepat baru-baru ini sebagai upaya untuk memaksakan rencana yahudisasi di Al-Aqsha dan seluruh Yerusalem.

Dalam sebuah pernyataan pers, ketua Komite Yerusalem Anti Penghancuran dan Pengusiran, Nasser Al-Hedmi, mengatakan bahwa tindakan yahudisasi yang dilakukan otoritas pendudukan Zionis, semakin hari semakin berjalan di kota suci Yerusalem, untuk melenyapkan fitur keislamannya.

Nasser Al-Hedmi menunjukkan bahwa otoritas pendudukan Israel menargetkan benteng kota Yerusalem, yang melambangkan kesabaran dan ketabahan penduduk Palestina dan serbuan terus menerus pemukim Israel ke Masjid Al-Aqsa bertujuan untuk mengubah realitas kota Yerusalem.

Nasser Al-Hedmi menunjukkan bahwa bagian dari penargetan yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel adalah serangan terhadap penduduk kota yang mempertahankan Al-Aqsha. Ia menekankan bahwa otoritas pendudukan Israel, terlepas dari semua rencana mereka, gagal untuk mencapai tujuan yahudisasi di Kota Suci Yerusalem, karena keteguhan penduduk kota Yerusalem dan perjuangan para murabithun (para penjaga Masjid Al-Aqsha)

Nasser Al-Hedmi menyerukan pentingnya mengembangkan rencana strategis untuk menyatukan semua upaya dalam menghadapi kejahatan otoritas pendudukan Israel, yang menargetkan Kota Suci Yerusalem.

Otoritas pendudukan Israel terus melanjutkan upaya yahudisasi dan mengontrol Kota Suci Yerusalem dengan mencoba memaksakan realitas baru di Masjid Al-Aqsha dan berkeinginan besar untuk membagi kompleks Al-Aqsha melalui pembagian ruang dan waktu, bagi pemukim Yahudi Israel.

Pada Jumat kemarin, Masjid Al-Aqsha mencatat lebih dari 50.000 jamaah muslim Palestina dari Yerusalem, Tepi Barat, dan dari berbagai kawasan Palestina yang diduduki 1948, menziarahi masjid dan melakukan shalat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsha yang diberkati.

Para jamaah juga melakukan shalat ghaib kepada para syuhada Palestina. Sementara itu, para pemuda Palestina bertopeng menggantungkan foto-foto syuhada Uday Al-Tamimi, bendera-bendera perlawanan, dan foto para syuhada Palestina di alun-alun Masjid Al-Aqsha.

Ulama dan Dai Masjid Al-Aqsha, Syeikh Muhammad Salim, menegaskan bahwa masjid adalah simbol kemenangan dan kekalahan bagi umat Islam, serta simbul persatuan. Syeikh Muhammad Salim menunjukkan bahwa tanah Palestina adalah tanah wakaf Islam dan siapa pun dilarang untuk menyerahkanya secara total atau sebagian, atau meninggalkannya sendirian, sehingga dapat diduduki oleh otoritas pendudukan Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Komite Yerusalem Peringatkan “Yahudisasi Ideologis” melalui Lembaga Sipil Israel

“Kami menganggap setiap seruan yang menargetkan moral dan nilai-nilai Palestina dan menurunkan komitmen mereka terhadap adat istiadat, tradisi, dan agama sebagai seruan yang konsisten dengan seruan ‘Yahudisasi’, yang berupaya untuk mengalihkan umat dan penduduk Yerusalem dari peran mereka dalam melindungi kota Yerusalem, rakyat, dan tempat-tempat sucinya,” sebut Nasser Al-Hadmi.