Huwara, Kota yang Hadapi Serangan Teroris Pemukim Israel

Serangan pada Minggu malam tersebut dilakukan secara terencana, di mana sebanyak 300-an teroris pemukim Israel melakukan serangan keji, sehingga seorang penduduk Palestina Sameh Aqtash (37 tahun) meninggal dunia ketika membela diri dan keluarganya. Serangan itu juga melukai ratusan penduduk Palestina lainnya di Huwara.

BY 4adminEdited Sat,04 Mar 2023,01:18 PM

Nablus, SPNA - Gerombolan pemukim Zionis Israel, pada Minggu malam (26/02/2023), menyerang penduduk Palestina di kota Huwara, selatan Nablus. Mereka membakar, menghancurkan, dan mengintimidasi korban yang selamat. Semua kejahatan dan kekejian ini dilakukan di bawah pengawasan tentara pendudukan Israel.

Para pemukim Israel menghancurkan dan membakar puluhan rumah dan kendaraan milik penduduk Palestina. Berdasarkan laporan anggota dewan kota Huwara, Wajih Odeh, sebanyak lebih dari 30 rumah dan sekitar 100 mobil milik penduduk Palestina di Huwara dibakar.

Departemen Medis Bulan Sabit Merah Palestina mengkonfirmasi bahwa 350 orang mengalami luka-luka di Huwara pada malam tersebut, mayoritasnya mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan oleh tentara pendudukan Israel.

Minggu malam tersebut adalah malam yang sulit dan belum pernah terjadi selama bertahun-tahun belakangan, di mana puluhan rumah dan mobil dibakar dan dihancurkan, di kota yang terletak 9 km di selatan Nablus dan dekat dengan pos pemeriksaan militer Israel, pos militer Huwara.

Otoritas pendudukan Israel membangun pos militer Hawara di jalan menuju Nablus, sehingga memotong kota Huwara dari kota-kota Palestina di sekitarnya. Pos pemeriksaan tersebut mencegah penduduk Palestina di selatan Nablus untuk menjangkau kota Nablus untuk berbelanja maupun keperluan penting lainnya.

Serangan pada Minggu malam tersebut dilakukan secara terencana, di mana sebanyak 300-an teroris pemukim Israel melakukan serangan keji, sehingga seorang penduduk Palestina Sameh Aqtash (37 tahun) meninggal dunia ketika membela diri dan keluarganya. Serangan itu juga melukai ratusan penduduk Palestina lainnya di Huwara.

Sameh Aqtash membela keluarga dan kota Huwara di daerah Za'tara dari serangan teroris pemukim Israel. Ia meninggal dunia setelah terkena tembakan teroris pemukim Israel. Beberapa hari sebelumnya, Sameh Aqtash berada di Turki. Ia tergabung dalam tim relawan dalam upaya evakuasi dan memberikan pertolongan bagi korban gempa Turki-Suriah.

Kota tetangga Huwara, Burin, juga merasakan serangan dan kejahatan teroris pemukim Israel. Gerombolan teroris pemukim Israel, pada Sabtu (25/02/2023), membakar dua mobil penduduk Palestina di desa Burin, selatan Nablus, di Tepi Barat yang diduduki.

Pejabat Palestina yang bertanggung jawab memantau permukiman ilegal di utara Tepi Barat, Ghassan Daghlas, mengatakan bahwa puluhan pemukim Israel dari permukiman ilegal Har Bracha menyerang rumah penduduk sipil Palestina di desa Burin. Mereka membakar barak, kandang ternak, dan tiga mobil milik penduduk Palestina. Gerombolan pemukim Israel tersebut juga menyerang seorang penduduk Palestina di desa Burin, sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Sementara itu, kota Asira al-Qibliaya juga merasakan kekerasan teroris pemukim Israel, di mana sejumlah rumah dan tempat penampungan air dibakar. Di kota Udala sebuah bengkel mobil dibakar oleh pemukim Israel.

Potret kekejian pemukim Israel terlihat jelas dan menyebar di seluruh dunia. Media sosial menyiarkan teror dan kekejaman pemukim Israel dalam bentuk audio dan video.

 

Malam Kekejaman

Penduduk Palestina, Mahmoud Khamous, mengatakan bahwa pada Minggu malam tersebut ratusan pemukim Israel menyerbu kota Huwara.

“Mereka mulai membakar semua yang mereka temukan. Mereka mendobrak masuk ke rumah kami. Dengan pertolongan Allah, kami dapat melarikan diri, akan tetapi mereka membakar rumah kami dan semua isinya,” cerita Mahmoud Khamous.

Mahmoud Khamous menambahkan bahwa teroris pemukim Israel tidak berhenti di titik ini. Mereka mulai membakar puluhan mobil, tempat sampah, dan sejumlah pohon zaitun.

“Singkatnya, mereka membakar kota sebagai bentuk ekspresi teror dan kekejaman mereka,” kata Mahmoud Khamous.

Mahmoud Khamous menyatakan bahwa setelah adanya serangan dari teroris pemukim Israel, para pemuda Palestina tidak berdiam diri, mereka melawan dengan batu dan benda apapun yang mereka miliki.

 

Akibat Perlindungan Tentara Pendudukan Israel

Aktivis Palestina, Samar Hamad, mengatakan bahwa serangan terhadap Huwara merupakan imbas pemberian keamanan selama bertahun-tahun kepada para pemukim Israel dengan dalih koordinasi keamanan.

“Inilah yang pada hari ini membuat mereka berani melawan rakyat kita (Palestina), di mana sebelumnya mereka takut berjalan di jalan tanpa penjaga (tentara Zionis Israel),” kata Samar Hamad.

Samar Hamad menambahkan bahwa otoritas Palestina ikut bertanggungjawab atas atas situasi yang dialami rakyat Palestina pada saat ini, akibat membubarkan komite dan organisasi-organisasi rakyat, dan memburu para pejuang perlawanan.

Samar Hamad meminta otoritas Palestina untuk membiarkan rakyat Palestina memilih cara mereka sendiri untuk melawan dan mempertahankan tanah Palestina. Ia juga menekankan pentingnya menghidupkan komite rakyat bersama untuk melindungi kota-kota Palestina dari penindasan para pemukim Zionis.

 

Insiden Mengerikan

Duta besar Inggris untuk Israel, Neil Wigan, menggambarkan bahwa kejahatan dan serangan pemukim Israel terhadap penduduk Palestina di kota Huwara, pembakaran rumah, dan kendaraan sebagai insiden mengerikan.

“Israel perlu menangani kekerasan pemukim. Ini adalah berita yang mengerikan. Kami mengutuk kekerasan semacam itu, yang semakin memperparah kondisi di Tepi Barat,” kata Neil Wigan.

 

Pejabat Ekstremis Israel

Beberapa jam sebelum pemukim Israel membakar kota Huwara pada Minggu malam, beberapa politisi Israel menyerukan agar desa Palestina dihancurkan.

Dalam cuitan di Twitter yang telah dihapus, David Ben Zion, wakil kepala Dewan Samaria yang mengatur pemukiman ilegal di utara Tepi Barat utara, menyerukan politisi Israel untuk tidak menunjukkan belas kasihan dan menyebut bahwa “Kota Huwara harus dihapus hari ini”. Cuitan itu disukai oleh Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.

Tindakan Smotrich menuai kecaman dan dipandang oleh beberapa orang sebagai pembenaran negara Israel atas kekerasan massa yang dilakukan teroris pemukim Israel.

“Menteri keuangan, menteri pertahanan, dan anggota kabinet keamanan mendukung penghapusan seluruh kota (Huwara), akibat satu-satunya dosa penduduknya adalah karena mereka adalah penduduk Palestina,” kata Shir Nosatzki, salah seorang pengguna Twitter.

Smotrich juga berkata dengan retorikanya sendiri yang menuntut agar tentara Israel menyerang kota-kota Palestina tanpa ampun dengan tank dan helikopter.

Di saat sejumlah bangunan masih hangus terbakar, Smotrich kembali melakukan cuitan di Twitter untuk merekomendasikan hukuman kolektif terhadap keluarga dan daerah yang dianggap mendukung teroris sebagai alat yang efektif untuk membungkam Palestina. Sementara itu, hukuman kolektif sendiri terhadap penduduk adalah tindakan ilegal menurut hukum internasional.

Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya satu orang penduduk Palestina meninggal dunia dan hampir 400 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan di Huwara dan kota-kota di Tepi Barat lainnya. Teroris pemukim Israel membakar habis setidaknya 35 rumah Palestina dan 40 lainnya mengalami rusak, serta lebih dari 100 mobil dibakar atau dihancurkan.

 

Teroris Pemukim Israel

Dewan Parlemen Arab, Badan Legislatif Liga Arab, pada Selasa (28/02/2023), menyatakan kecaman terkait memburuknya situasi keamanan di Tepi Barat, khususnya tindakan kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap rakyat Palestina di kota Huwara dan kota-kota lain di Tepi Barat. Dewan Parlemen Arab meminta dunia internasional untuk memasukkan milisi pemukim Israel ke dalam daftar teroris.

“Aksi teroris pemukim Israel terhadap rakyat Palestina yang tak berdaya telah menjadi cara sistematis.  Kegagalan Israel dalam menghalangi dan meminta pertanggungjawaban mereka telah memberi mereka kesempatan untuk melanjutkan kejahatan dan serangan, termasuk menembak, membakar rumah, kendaraan, mengusir petani (Palestina) dari lahan mereka, dan melakukan kejahatan keji terhadap rakyat Palestina,” kata Dewan Parlemen Arab.

Dewan Parlemen Arab meminta komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan segera, nyata, dan mendesak untuk menghentikan serangan pemukim Israel yang telah berulang kali dan terus menerus melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina, di bawah perlindungan pemerintah Israel.

Dewan Parlemen Arab menuntut impunitas pemukim Israel yang melakukan kejahatan diakhirinya dan menuntut milisi pemukim Israel dimasukkan ke dalam daftar teroris.

(T.FJ/S: Palinfo, RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Malapetaka Kota Huwara Palestina Setelah Serangan Mengerikan Pemukim Israel

“Desa berubah menjadi medan perang sesungguhnya. Para pemukim Israel yang menyerang kami membakar empat rumah, enam kendaraan, dan sebuah ruangan di sekolah menengah. Tidak puas dengan kekejaman itu, mereka menyerbu kandang domba dan menyembelih dua ekor domba dengan pisau. Mereka juga mencuri delapan ekor domba,” kata Ibrahim Omran.