Bahas Palestina, Suriah, Yaman, dan Sudan, Inilah Poin Penting Deklarasi Jeddah

Berkaitan dengan konflik Palestina-Israel, Liga Arab menegaskan kembali sentralitas perjuangan Palestina dan menegaskan kembali hak Palestina “atas otoritas absolut atas semua wilayah yang diduduki pada tahun 1967, termasuk Yerusalem timur”.

BY 4adminEdited Sat,20 May 2023,02:03 PM

Jeddah, SPNA - Liga Arab mengakhiri Konferensi Tingkat Tinggi ke-32, pada Jumat (19/05/2023), dengan mengadopsi Deklarasi Jeddah dan menegaskan kembali pentingnya persatuan negara-negara Arab untuk mencapai keamanan dan stabilitas regional.

KTT Liga Arab, yang membahas berbagai topik, termasuk konflik Palestina-Israel dan perkembangan di Sudan, Yaman, Libya dan Lebanon, diselenggarakan di Jeddah dan Suriah ikut serta untuk pertama kalinya sejak lebih dari satu dekade.

Permasalahan Palestina

Berkaitan dengan konflik Palestina-Israel, Liga Arab menegaskan kembali sentralitas perjuangan Palestina dan menegaskan kembali hak Palestina “atas otoritas absolut atas semua wilayah yang diduduki pada tahun 1967, termasuk Yerusalem timur”.

Liga Arab juga menyuarakan pentingnya mengaktifkan “Inisiatif Perdamaian Arab,” yang diusulkan Kerajaan Arab Saudi dan didukung oleh Liga Arab pada KTT Beirut pada tahun 2002.

Kekerasan Israel telah meningkat selama berbulan-bulan, dengan seringnya serangan militer Israel dan kekerasan pemukim Israel di Tepi Barat di tengah serentetan serangan perlawanan Palestina terhadap Israel. Sejak Januari, lebih dari 140 penduduk Palestina meninggal dunia. Sedikitnya 19 pemukim Israel dan warga asing tewas Tepi Barat dan Israel.

 

Sambut Kembali Suriah ke dalam keanggotaan Liga Arab

Liga Arab menyambut baik kembalinya Suriah ke Liga Arab setelah bertahun-tahun terisolasi dan menyuarakan harapan bahwa langkah tersebut akan berkontribusi dalam kestabilan dan persatuan Suriah.

“Kita harus mengintensifkan upaya Arab untuk membantu Suriah menyelesaikan krisisnya,” sebut Deklarasi Jeddah.

Selama konferensi pers di akhir KTT, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengatakan bahwa Arab Saudi akan mengadakan diskusi dengan mitra Barat mereka mengenai hubungan dengan Suriah. Washington dan Eropa telah mengkritik keputusan Liga Arab untuk menormalisasi hubungan dengan pemerintahan Bashar Assad.

Deklarasi Jeddah juga menekankan pentingnya melanjutkan upaya Arab yang bertujuan membantu Suriah mengatasi krisis dengan cara yang melayani rakyat Arab melalui kepentingan dan hubungan persaudaraan yang mempersatukan seluruh bangsa Arab.

Liga Arab yang beranggotakan 22 negara sebelumnya telah menangguhkan keanggotaan Suriah pada November 2011 atas tindakan keras rezim yang mematikan terhadap aksi protes, yang berkembang menjadi konflik yang didukung Amerika dan telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi.

 

Konflik Sudan

Sementara itu, berkaitan dengan situasi di Sudan, di mana pertempuran berkecamuk antara tentara dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak 15 April, Deklarasi Jeddah menolak keterlibatan asing yang mengobarkan konflik dan mengancam keamanan dan stabilitas regional.

Deklarasi Jeddah menegaskan bahwa Liga Arab mengikuti perkembangan situasi dan peristiwa terkini di Republik Sudan. Liga Arab mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait dampak krisis terhadap keamanan, keselamatan, dan stabilitas negara dan rakyat Sudan. Liga Arab menekankan pentingnya menciptakan ketenangan, dialog, persatuan, dan mengangkat penderitaan rakyat Sudan. Liga Arab juga menolak campur tangan asing dalam urusan negara Sudan yang menyulut konflik dan mengancam perdamaian dan keamanan regional.

Konflik telah membuat sekitar 843.000 orang mengungsi di Sudan dan memaksa sekitar 250.000 orang mengungsi ke negara-negara tetangga, berdasarkan laporan badan pengungsi PBB (UNHCR).  Pekan lalu, pembicaraan yang dimediasi AS-Saudi antara kedua belah pihak di Jeddah membuat sedikit terobosan setelah penandatanganan perjanjian untuk melindungi warga sipil Sudan.

Selama konferensi pers, Pangeran Faisal mengatakan Riyadh dan Washington terus bekerja sama untuk membuat pihak yang berkonflik menghentikan kekerasan.  Diplomat tertinggi Saudi meminta semua pihak untuk segera menghentikan perang dan melanjutkan dialog.

 

Permasalahan Yaman

Berkaitan dengan permasalahan Yaman, Liga Arab menegaskan kembali dukungan yang menjamin keamanan, stabilitas, dan persatuan rakyat Yaman. Liga Arab menegaskan dukungan untuk mengupayakan dunia internasional dan negara-negara regional untuk mencapai solusi politik yang komprehensif bagi krisis Yaman, berdasarkan Inisiatif Teluk, Dialog Nasional Yaman, dan Resolusi Dewan Keamanan PBB No.2216.

Liga Arab menyatakan dukungan kembali kepada Dewan Pimpinan Presiden di Yaman, untuk mewujudkan keamanan, stabilitas, dan perdamaian di Yaman demi memastikan berakhirnya krisis Yaman, yang telah berlalu selama bertahun-tahun.

Perang di Yaman juga telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang bergantung pada bantuan internasional.  Gencatan senjata yang ditengahi PBB yang dimulai pada April 2022 telah mengurangi jumlah korban secara signifikan. Gencatan senjata memang berakhir pada bulan Oktober lalu, tetapi sebagian besar pertempuran masih terhenti.

 

Krisis Lebanon

Di Lebanon, negara-negara Arab mendesak pihak berwenang untuk melanjutkan upaya pemilihan presiden, membentuk kabinet segera mungkin, dan melakukan reformasi ekonomi untuk mengatasi krisis saat ini.

Lebanon telah terperosok sejak 2019 dalam krisis ekonomi yang oleh Bank Dunia disebut sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah modern.  Kabinet sementara dengan kekuasaan terbatas telah memimpin sejak Mei tahun lalu setelah jajak pendapat legislatif tidak memberikan suara mayoritas yang jelas untuk memilih presiden baru.

 

Campur Tangan Asing dalam Urusan Dalam Negeri Negara-negara Arab

Liga Arab juga menyuarakan penolakan keterlibatan dan campur tangan asing dalam urusan internal negara-negara Arab.

“Kami sepenuhnya menolak mendukung pembentukan milisi bersenjata dan memperingatkan bahwa konflik militer internal hanya akan memperburuk penderitaan rakyat,” sebut pernyataan Deklarasi Jeddah.

Deklarasi Jeddah juga mengatakan bahwa selama kepresidenan Arab Saudi di KTT Liga Arab, Arab Saudi akan memperkuat aksi bersama negara-negara Arab di berbagai sektor budaya, ekonomi, sosial dan lingkungan.

Aksi dan inisiatif bersama ini termasuk mengajarkan bahasa Arab kepada penutur asing, yang menargetkan anak-anak imigran Arab generasi kedua dan ketiga untuk meningkatkan komunikasi antara negara-negara Arab dan seluruh dunia.

Inisiatif lain menyebutkan pentingnya mempertahankan rantai pasokan komoditas pangan pokok bagi negara-negara Arab. Kebijakan Ini akan dilaksanakan dengan menggunakan beberapa langkah, termasuk memberikan peluang investasi yang berkontribusi untuk mencapai ketahanan pangan bagi dunia Arab.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Pertemuan Astana tentang Suriah Terbitkan 17 Poin Pernyataan Bersama

Pertemuan internasional ke-15 Astana tentang Suriah tersebut dihadiri oleh delegasi negara penjamin proses Astana (Rusia, Iran dan Turki), perwakilan pemerintah Suriah dan pihak oposisi, negara-negara yang memiliki status pengamat dalam proses Astana (Irak, Lebanon dan Yordania), perwakilan Kemenlu Kazakhstan, serta delegasi PBB yang dipimpin oleh Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Suriah Geir Pedersen.