Israel Hancurkan 1 Rumah Palestina di Yerusalem dan 3 Rumah Lainnya Terancam Dihancurkan

Penduduk Palestina terkadang terpaksa harus menghancurkan rumahnya sendiri demi menghindari denda luar biasa besar yang dibebankan otoritas pendudukan Israel dan setelah adanya surat ancaman pemberitahuan berulang kali.

BY 4adminEdited Wed,21 Jun 2023,01:58 PM

Yerusalem, SPNA - Pasukan pendudukan Zionis Israel, pada Selasa (20/06/2023), menghancurkan sebuah rumah milik penduduk Palestina di Yerusalem. Pasukan pendudukan Israel juga mengeluarkan surat pemberitahuan penghancuran tiga unit rumah Palestina lainnya, sebuah ruang pertanian, dan jalan beraspal, di Hebron.

Sejumlah sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menghancurkan sebuah rumah berlantai dua milik keluarga Al-Taweel di kawasan Abbasiya, di Silwan, Yerusalem yang diduduki. Penghancuran ini dilakukan dengan dalih rumah tersebut dibangun tanpa izin.

Pasukan pendudukan Israel menutup persimpangan jalan menuju sekitar rumah keluarga Al-Taweel, dan mencegah penduduk Palestina untuk mendekat.

Dalih yang kerap digunakan otoritas pendudukan Israel dalam melakukan penghancuran properti Palestina adalah kurangnya syarat izin bangunan, seperti yang terjadi di sebagian besar penghancuran rumah-rumah dan bangunan Palestina lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghambat penduduk Palestina untuk membangun dan mengusir penduduk Palestina dari tanah mereka.

Penduduk Palestina terkadang terpaksa harus menghancurkan rumahnya sendiri demi menghindari denda luar biasa besar yang dibebankan otoritas pendudukan Israel dan setelah adanya surat ancaman pemberitahuan berulang kali.

Ancaman pemberitahuan penghancuran ataupun penghancuran bangunan atau rumah yang dilakukan langsung oleh pasukan pendudukan Israel, dilakukan dengan dalih kurangnya syarat izin bangunan. Hal ini dilakukan untuk menghambat penduduk Palestina untuk melakukan pembangunan dan mengusir penduduk Palestina dari tanah mereka, sehingga tanah mereka dapat dirampas oleh pemukim Israel.

Orang-orang Palestina di Tepi Barat hidup dalam kondisi sulit, akibat serangkaian kebijakan dan praktik pendudukan jangka panjang, dengan sistem diskriminatif bagi orang-orang Palestina. Sistem yang mencegah orang-orang Palestina untuk memenuhi kebutuhan rumah atau tempat tinggal, mata pencaharian, dan kebutuhan layanan dasar. Sementara itu, orang-orang Israel dengan mudah dapat mengajukan izin mendirikan bangunan.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir