Sejak Awal Tahun 2023, Israel Hancurkan 3 Sekolah Palestina

Tindakan kejahatan ini secara jelas melanggar aturan hak asasi manusia paling dasar yang menjamin setiap orang mendapatkan hak dasar pendidikan dan hak untuk memastikan masa depan anak-anak yang sehat dan mendapat akses pendidikan layak, khususnya anak-anak di bawah pendudukan.

BY 4adminEdited Sat,19 Aug 2023,02:14 PM

Yerusalem, SPNA - Kepala Komisi Perlawanan Tembok dan Kolonisasi, Moayed Shaaban, pada Jumat (18/08/2023), menyatakan bahwa sejak awal tahun 2023 ini, otoritas pendudukan Israel telah menghancurkan tiga sekolah Palestina.

Tindakan kejahatan ini secara jelas melanggar aturan hak asasi manusia paling dasar yang menjamin setiap orang mendapatkan hak dasar pendidikan dan hak untuk memastikan masa depan anak-anak yang sehat dan mendapat akses pendidikan layak, khususnya anak-anak di bawah pendudukan.

Moayed Shaaban menambahkan bahwa siswa-siswa sekolah hingga saat ini masih hidup dalam kenyataan sulit dan nasib pendidikan yang belum jelas, terutama tahun baru pendidikan yang akan segera dimulai.

Moayed Shaaban menegaskan bahwa Perlawanan Tembok dan Kolonisasi akan menindaklanjuti secara legal berkas sekolah-sekolah yang telah dihancurkan ini, agar dapat dibangun kembali, khususnya Sekolah Jib Al-Dib di Bethlehem, dan Sekolah Dasar Isfi di Masafer Yatta, selatan Hebron.

Moayed Shaaban mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel tidak hanya menyerang hak-hak dasar rakyat Palestina, akan tetapi juga menyerang organisasi internasional dan negara-negara yang menentang dan mengutuk aksi kejahatan dan pelanggaran mereka.

Moayed Shaaban menyebutkan bahwa otoritas pendudukan Israel sengaja melakukan penghancuran bangunan Palestina, khususnya sekolah sesaat setelah setiap aksi kunjungan solidaritas duta besar negara-negara dunia ke wilayah-wilayah tersebut. Mereka sengaja mengabaikan semua pertimbangan kemanusiaan, politik, dan moral.

Moayed Shaaban juga menyebutkan bahwa ada lebih dari 1.000 siswa laki-laki dan perempuan yang bersekolah di lebih 53 sekolah Palestina, yang sekolah mereka terancam dihancurkan setiap saat. Sekolah-sekolah tersebut sangat mungkin dihancurkan oleh pasukan pendudukan Israel yang mengadopsi kebijakan diskriminatif berdasarkan pertimbangan rasial, pemberian izin bangunan tanpa batas kepada pemukim pendatang Yahudi dan mencegah izin pembangunan bagi penduduk Palestina.

Moayed Shaaban menyerukan masyarakat internasional untuk ikut bertanggung jawab dalam melindungi masa depan anak-anak Palestina. Ia menghargai sikap Uni Eropa dan Inggris, yang mengutuk penghancuran sekolah yang didanai Uni Eropa di desa Ein Samia di timur Ramallah, oleh pasukan pendudukan Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir