Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Kamis (04/04/2024), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan Israel sejak 7 Oktober di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 33.037 orang. Sementara korban luka-luka telah mencapai sebanyak 75.668 orang.
“Rezim pendudukan Israel telah melakukan enam pembantaian terhadap keluarga Palestina di Jalur Gaza, termasuk 62 orang yang meninggal dan 91 orang mengalami luka-luka di rumah sakit selama 24 jam terakhir," kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam laporan hariannya.
Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan bahwa sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalanan. Petugas Pertahanan Sipil dan kru ambulans tidak dapat menjangkau korban jiwa karena sulitnya medan dan khawatir serangan Israel.
Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, tentara Israel terus mengebom berbagai wilayah di Jalur Gaza selama 181 hari berturut-turut.
Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.
Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 2 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.
(T.FJ/S: RT Arabic)
