Video Pengakuan Warga Israel-Amerika yang Ditawan Hamas Bikin Heboh: “Pemerintah Israel Tak Menggubris Kami”

Penangkapan seorang pria Israel-Amerika oleh Hamas memicu protes di Israel, menuntut Netanyahu untuk segera bebaskan sandera. Konflik Israel-Hamas menjadi sorotan, sementara proses pembebasan masih terhenti. Kekhawatiran atas eskalasi konflik semakin meningkat.

BY 4adminEdited Thu,25 Apr 2024,05:17 AM
Seorang pengunjuk rasa memegang poster bergambar Hersh Goldberg-Polin, dalam aksi demo di Tel Aviv, 28 Oktober 2023. (Jack Guez/AFP melalui Getty Images)

Jalur Gaza, SPNA – Gerakan Perlawanan Paestina, Hamas merilis video seorang pria Israel-Amerika yang ditangkap dalam operasi lintas batas, Toufan Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Video tersebut menimbulkan gelombang protes baru di Yerusalem Barat, menuntut pemerintahan sayap kanan Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil tindakan lebih demi membebaskan sandera Israel yang ditawan Hamas.

Dalam video itu, pria bernama Hersh Goldberg-Polin menyalahkan pemerintahan Netanyahu karena tidak menggubris nasib tawanan Israel di Gaza. “Benjamin Netanyahu harus punya rasa malu,” tegasnya.
19567032_0-0-3499-1970.jpeg
Video yang dirilis oleh kantor media Hamas pada 24 April 2024, menunjukkan Hersh Goldberg-Polin keturunan Israel-Amerika, mengecam kepemimpinan Israel, dengan mengatakan "Benjamin Netanyahu seharusnya malu pada dirinya sendiri." / Foto: AFP

Dia juga membeberkan bahwa sekitar 70 tawanan tewas akibat serangan dan invasi Israel terhadap Gaza yang juga menyebabkan kematian setidaknya 34.262 warga Palestina, 70% dari mereka adalah bayi, anak-anak, dan perempuan, serta melukai 77.229 lainnya.

Pria 23 tahun tersebut, berada di Festival Musik “Tribe of Nova” saat pejuang Palestina melancarkan misi lintas batas. Pejuang Hamas muncul dari pagar Gaza yang berdekatan dengan Israel dan melakukan serangan berjam-jam.

Mirisnya, militer Israel (IDF) merespon serangan tersebut dengan tindakan sembrono dan membunuh pasukan dan warga Israel sendiri, mengakibatkan lebih dari 1.130 orang tewas, termasuk ratusan prajurit Israel.

Pejuang Palestina juga menyandera lebih dari 250 orang dan saat ini 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut tentara Israel telah tewas, beberapa di antaranya tewas dalam serangan Israel yang membabi buta terhadap Gaza.

Sebagian besar tahanan Israel lain telah dibebaskan pada bulan November sebagai bagian dari perjanjian barter tahanan, di mana Israel membebaskan 240 warga Palestina yang dipenjara oleh Israel. Kendati demikian, Israel sejak itu telah menangkap ribuan warga Palestina.

Goldberg-Polin adalah salah satu tawanan Israel yang paling terkenal. Poster dengan gambarnya terpampang di seluruh wilayah Israel. Ibunya, Rachel Goldberg, telah bertemu dengan pemimpin dunia dan berpidato di PBB.

Meskipun tidak ada tanggal di video tersebut, namun tampaknya video Goldberg-Polin diupload pada perayaan Paskah, yang dimulai pada hari Senin lalu.

Orangtuanya mengatakan bahwa mereka lega melihatnya masih hidup tetapi khawatir dengan kesehatannya dan orang-orang yang lain yang disandera.

“Kami di sini, hari ini memohon kepada semua pihak yang telah bernegosiasi sampai saat ini, baik Mesir, Israel, Qatar, Amerika Serikat, dan Hamas. Beranilah! lakukan, manfaatkan kesempatan ini dan lakukan kesepakatan untuk menyatukan kami semua dengan orang yang kami cintai dan akhiri penderitaan di wilayah ini," rintih sang ayah, Jon Polin.

Keluarga tawanan juga menuduh Netanyahu tidak melakukan tindakan yang cukup untuk memastikan pembebasan kerabat mereka.

Setelah video itu dipublikasikan, ratusan warga Israel berkumpul di luar kediaman resmi Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat, menyerukan pemerintahan sayap kanan untuk mencapai kesepakatan memulangkan sandera.

Netanyahu sebelumnya telah bersumpah untuk menggunakan invasi militer demi membebaskan sandera, kebijakan yang banyak diklaim oleh para ahli sudah gagal.

“Kami khawatir dengan nyawa para tahanan, jadi kami menggelar aksi protes dan meminta pemerintah melakukan apa pun yang mungkin untuk membawanya dan semua orang lain kembali, sesegera mungkin,” kata salah satu peserta demo, Nimrod Madrer.

“Bawa mereka pulang,” teriak para pendemo di depan kediaman Netanyahu, Yerusalem Barat.

Sementara itu, di Sinagog Besar yang berdekatan, sekelompok pendemo orang mencibir  Itamar Ben-Gvir, mereka meneriakkan yel-yel yang menyatakan bahwa menteri Israel yang terkenal radikal itu “tak tahu malu”, saat dia keluar dari bangunan tersebut pasca upacara paskah. Salah satu pengunjuk rasa bahkan sampai mengetuk mobil Ben-Gvir namun dia didorong oleh polisi..

Sementara itu, Khalil al Hayya, pejabat senior Hamas, mengatakan keluarga Goldberg-Polin telah meminta mediator untuk menanyakan nasibnya karena alasan kemanusiaan.

“Keluarganya mencari tahu tanda-tanda keberadaannya. Hamas mengirim pesan yang kuat dengan mempublikasikan pesan pemuda ini yang ditujukan kepada Netanyahu," kata al Hayya dalam wawancara dengan Al-Aqsa TV yang dikelola oleh Hamas dan disiarkan pada hari Rabu.

AS, Qatar, dan Mesir telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba menyusun gencatan senjata dan pembebasan sandera lainnya, tetapi pembicaraan tersebut tampaknya terhenti. Hamas telah mengatakan tidak akan melepaskan sandera yang tersisa kecuali Israel mengakhiri perang brutalnya.

Israel telah memberlakukan blokade yang menghancurkan di Gaza, membuat penduduknya, terutama penduduk Gaza utara, kelaparan. Perang Israel telah membuat 85% dari 2,4 juta penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur  di Gaza telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel juga dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional. Pelapor khusus PBB, Francesca Albanese, dalam rapat khusus PBB tentang situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina, baru-baru ini mengatakan ada alasan yang wajar untuk percaya bahwa Israel sedang melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Di saat yang sama Netanyahu telah menolak tuntutan Hamas, dan mengatakan Israel tetap berkomitmen untuk menghancurkan Hamas dan membawa pulang semua sandera, di mana beberapa ahli mengatakan bahwa rencana tersebut tidak mungkin dilakukan dan dia akan gagal.

(T.RS/S:TRTArabic)

leave a reply
Posting terakhir