Setelah Mogok Makan 86 Hari, Tahanan Palestina Meninggal di Penjara Israel

Komisi Tahanan Palestina menyatakan bahwa selama aksi mogok makan, otoritas pendudukan Israel menolak mengizinkan keluarga mengunjungi Khader Adnan meskipun kondisi tubuhnya telah mencapai fase yang sangat berbahaya. Otoritas pendudukan Israel juga menolak untuk memindahkan Khader Adnan ke rumah sakit sipil, yang akhirnya menyebabkan dirinya meninggal dunia.

BY 4adminEdited Tue,02 May 2023,01:33 PM

 

Tel Aviv, SPNA - Komisi Tahanan Palestina, dalam sebuah pernyataan, pada Selasa (02/05/2023), mengumumkan meninggalnya tahanan Palestina, Khader Adnan (44 tahun), setelah ia melakukan aksi mogok makan selama 86 hari, sebagai bentuk protes atas penahanan dirinya.

Komisi Tahanan Palestina menyebutkan bahwa tahanan Palestina, Khader Adnan, yang ditangkap pada tanggal 5 Februari lalu, menjadi target pembunuhan sistematis oleh pasukan pendudukan Israel.

“Hari ini kita kehilangan seorang pemimpin sejati, yang telah berjuang selama beberapa tahun terakhir dengan melakukan sebanyak 6 kali aksi mogok makan ketika ditangkap beberapa kali. Ia membawa pesan para tahanan (Palestina) ke seluruh penjuru dunia. Ia berhasil keluar dan bebas dari tahanan (beberapa kali), sampai pada kali ini, dengan sistematis, Israel membunuhnya secara terencana menggunakan keputusan,” kata Komisi Tahanan Palestina.

Komisi Tahanan Palestina menyatakan bahwa selama aksi mogok makan, otoritas pendudukan Israel menolak mengizinkan keluarga mengunjungi Khader Adnan meskipun kondisi tubuhnya telah mencapai fase yang sangat berbahaya. Otoritas pendudukan Israel juga menolak untuk memindahkan Khader Adnan ke rumah sakit sipil, yang akhirnya menyebabkan dirinya meninggal dunia.

Dengan meninggalnya Khader Adnan, jumlah tahanan Palestina yang meninggal di penjara otoritas pendudukan Israel meningkat menjadi 237 sejak tahun 1967.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir