Gaza, SPNA - Lembaga Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), pada Selasa (24/10/2023), mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa lebih dari 400 anak di Gaza terluka atau terbunuh setiap hari sejak awal serangan udara yang dilakukan oleh militer pendudukan Israel, pada Sabtu (07/10/2023).
“Selama 18 hari terakhir, akibat serangan (Israel) yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, 2.360 anak meninggal dunia dan 5.364 lainnya luka-luka,” kata UNICEF.
Berdasarkan laporan UNICEF, lebih dari 400 anak Palestina di Jalur Gaza terluka atau meninggal dunia setiap hari.
Lembaga pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, pada Minggu (22/10/2023), menyebutkan bahwa pembunuhan anak-anak dan bayi Palestina yang dilakukan Israel dalam agresi terhadap Jalur Gaza telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang, di mana serangan tersebut menargetkan bangunan pemukiman penduduk sipil.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada hari Selasa siang (24/10/2023), mengumumkan bahwa sebanyak 5.791 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, termasuk 2.360 anak-anak, 1.292 perempuan dan 295 lansia, serta 1.550 hilang tertimpa reruntuhan. Sementara itu sebanyak 16.297 orang mengalami luka-luka.
Sementara itu, Kantor Media Pemerintah di Gaza menyebutkan bahwa Jumlah total pengungsi telah mencapai sekitar 1.400.000. Jumlah ini mewakili 70 persen populasi penduduk Jalur Gaza. Para pengungsi ini tersebar di lebih dari 222 pusat penampungan, termasuk 100 di antaranya berada di kota Gaza dan utara Jalur Gaza.
(T.FJ/S: RT Arabic)
